Penulis Cermin Tsi Taura Tutup Usia

tsi taura

BINJAI- Innalillahiwainnailaihirojiun, penulis tetap Cermin (Cerita Mini) di www.gapuranews.com Tsi Taura tutup usia di Rumah Sakit Evina Estetika di Medan Kamis (11/3/2021) sekitar pukul 09.00 WIB.

Jenazah telah dikebumikan di Limau Sundei, Binjai, pukul 16.00 WIB usai salat Asar. Seblumnya disemayamkan di rumah duka di Jalan Palembang, Binjai, Sumatera Utara.

Bacaan Lainnya

Almarhum yang bernama asli Tengku Suhaimi Idris ini sebelum menghembuskan nafas terkahirnya, koma sekitar empat hari. Banyak seniman, utamanya di Sumatera Utara menitikan air mata.

“Almarhum sangat cinta seni dan budaya. Selain itu, orangnya low profile meski dia seorang doktor bidang hukum namun tetap bersahaja dan selalu membantu para seniman. Baik secara pemikiran, gagasan maupun materi,” kata Seniman Medan dan Ketua Teater Imago Medan, Ayub Badrin, Kamis (11/3/2021) malam.

Novel Eksekutor Dari Tanah Melayu Novel Tsi Taura

Ayub mengatakan, si Taura dinyatakan sakit oleh dokter pribadinya. Dia didiagnosa terserang sakit maag akut. Atau pada diagnosa pertama beliau dinyatakan kekurangan protein.

Namun Tuhan sayang padanya. Penyakitnya tak bisa disembuhkan. Makin hari makin parah saja. Belakangan berat badannya makin menurun. Dan sekitar seminggu yang lalu, beliau dilarikan ke rumah sakit. Lalu sempat koma dan harus transfusi darah. Namun Tuhan sayang padanya, Tahura dipanggil menyusul sahabat, Damiri Machmud dan Mihar Harahap.

Ketika terbaring di rumah sakit, Tsi Taura sempat berpesan, “Tolong ditulis tentang saya ya,” kata lewat pesan singat. Itulah percakapan terakhir dengan redaksi www.gapuranews.com.

Orang Baik

Tsi Taura orang baik. Bukan satu atau dua orang yang dibantunya. Namun yang lebih terkesan dari lelaki berkulit putih dengan perawakan tinggi jangkung itu, adalah pekerja keras. Sejak ia mulai menjalani masa pensiun sekira dua tahun yang lalu, Tsu Tahura terlihat setiap hari menulis puisi.

Kecintaannya kepada puisi, tampak dari statusnya di Facebook yang tak pernah berhenti menulis puisi. Belakangan dia juga menulis cerpen dan novel.

Foto: Tsi Taura saat baca puisi karyanya. (ist)

Jika bertemu dengan Bang Taura, begitu sapaan akrabnya, tak jarang dia selalu menyarankan agar semua seniman terus menulis. Menulis apa saja. Ada satu novelnya yang masih dia siapkan, ada beberapa yang sempat dimuat di Gapuranews.com bertajuk Cermin atau Cerita Mini. Belakangan distopnya lantaran mau dijadikan novel.

Sempat bertanya. Taura bilang, cerita itu mau dijadikan novel. “Kalau dimuat terus nanti tak enak lagi dibaca dinda, ” ujar Ayub Badrin menirukan ucapan Tsi Taura.

Namun sepertinya novel itu, belum selesai beliau tulis. Novel yang justru terbit adalah, novel yang berjudul, “Eksekutor Dari Tanah Melayu”.

“Terus terang saya sendiri belum membaca buku itu, lantaran belum sempat membeli. Namun dalam satu perbincangan, beliau mengatakan, novel itu berkisah tentang pengalaman pribadinya selama bertugas menjadi Jaksa dibagian intelijen,” kata Ayub.

Ada kisah tentang Amad Suraji si dukun jagal dan pengejaran para teroris di Hamparan Perak. Selebih penulis belum tahu.

Inilah tulisan Tsi Taura terakhir, sebelum koma, sempat menulis Cermin (cerita mini) di www.gapuranews.com

Cerita Mini (Cermin) 26 ‘DERMAGA TEPIAN KOTA’

4 (empat) putra andal tanah melayu Sukaraja setelah
Pensiun pulang kampung. Mereka berniat membangun.
Hanya Tan Tualang beralih profesi menjadi advocat. Tapi dia lebih banyak di Medan karena dua putranya kerja di Medan.
“Kenapa emak pergi tanpa pamit”, kata Tan Sina pada emaknya Marissa.
“Emak malu, Emak punya utang dunia akhirat gara tingkah abang mu”.
Tiba Mariss menangis terisak, terdengar seisi rumah.
Rosa membujuk dan memeluk Marissa….

“Orang yang dankesmdikertuhkam dan kecewa jangan dikeruhkan oleh pertanyaan. (**)

Tulisan ini ditayangkan, Senin 15 Februari 2021

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *