Kabut Tanah Tembakau (88)

ROY meminta Anton agar mengintrograsi Hamzah untuk memastikan dimana Marlina berada. Roy menduga mustahil Hamzah tidak tahu keberadaan Marlina. Roy menduga Hamzah telah membunuh Marlina setekah digagahi. Zaman sekarang prilaku orang banyak aneh. Prilaku seks yang menyimpang seperti yang sering ia baca dari berbagai media atau menjadi tema film.

Jalan pikiran Roy jadi kusut jika menyebut nama Hamzah. Apalagi jika membayangkan senyum manis Marlina. Ingin rasanya Roy menghajar Hamzah habis-habisan dengan tangannya sendiri. Pria brengsek itu layaknya digantung lalu dipukuli sepuasnya. Begitulah dendam kesumat Roy kepada Hamzah.

Bacaan Lainnya

Kesumat Roy semakin menjadi-jadi setelah mengetahui Hamzah tidak ditahan polisi. Sebagai saksi Hamzah tidak kuat untuk ditahan. Pendapatnya berbeda dengan polisi. Roy merasa yakin setelah melihat video rekaman dari CCTV di Bandara Kuala Namu bahwa Hamzah lah pelaku tunggal penculikan Marlina.

Roy minta kepada Anton agar Edison dan kawan-kawannya mencari Hamzah. Dalam waktu enam jam Hazmah harus bisa ditemukan. Roy ingin bertemu langsung dengan Hamzah. Seperti apa sosoknya, mengapa begitu kuat Hamzah membuat alibi. Roy ingin langsung melemahakan alibi Hamzah.

“Saya ingin Hamzah bisa dibereskan,” kata Roy kepada Anton dan Edison.
“Maksudnya. Kita tamatkan?!” tanya Edison.
“Bukan! Saya ingin mengintrograsinya sendiri!”
“Gampang itu!” ucap Edison sambil memainkan alis matanya.

Roy tersenyum tipis mengerti maksud alis mata Edison yang turun-naik. Roy juga paham, untuk kerja menemukan Hamzah perlu imblan.

“Nanti, Mas Anton yang urus!” kata Roy.
“Siap Boss!” ucap Edison.
“Jangan lupa tutup matanya. Jangan sampai Hamzah mengenali saya dan Mas Anton,” ucap Roy.
“Urusan itu kecil, boss!”

Roy segera meninggalkan Anton dan Edison usai memberikan perintah penting di sebuah restoran berkelas di kawasan Padang Bulan, Medan. Roy bangkit dari duduknya, Anton dan Edison langsung berdiri. (***)

Pondok Melati,

Regardo Sipiroko

*DILARANG mengutip keseluruhan atau sebagian dari Novel Mini ini dalam cuplikan atau utuh untuk film, video, audio, tulisan atau bentuk apapun tanpa izin dari www.gapuranews.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *