JAKARTA (Gapuranews.com) – Promosi pariwisata Indonesia perlu lebih ditingkatkan, untuk mengaet turis manca negara Kementrian Pariwisata (Kemenpar) menambah porsi promosi pariwisata lewat media digital. Lantara dinilai media digital lebih berpengaruh daripada media konvensional.
“Alokasi resource tahun 2015, 60% conventional media, 40 digital. Tahun 2016 jadi 50% conventional, 50% digital,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam pembukaan Seminar TripAdvisor Insight Forum di Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Jakarta, Selasa (6/9/2016).
Arief Yahya mengatakan, dalam sektor pariwisata 2/3 orang mencari informasi liburan dan berbagai secara online. Untuk turis China sendiri misalnya, 70% juga mencari informasi liburan via online. Pemasaran pariwisata pun dianggap lebih relevan untuk bisa menarik banyak turis, sehingga porsinya diperbanyak. “Digital media efektivitasnya 4 kali lipat dari conventional media,” tegasnya.
Sebagai salah satu langkah promosi pariwisata Indonesia via online, Kemenpar bekerjasama dengan situs pencarian perjalanan TripAdvisor. Situs ini dipilih karena memang banyak traveler dari berbagai negara yang mengaksesnya.
“Semua orang akan men-search sesuatu pasti Google atau Baidu di China. Tapi hanya traveler yang search di TripAdvisor. Conversion rate lebih tinggi dibanding Google dan Baidu, karena yang masuk traveler,” katanya.
Jumlah klik Google lebih besar dari TripAdvisor. Untuk kemungkinan mendapat informasi serta bisa langsung booking akomodasi dan lain sebagainya untuk liburan di Indonesia, TripAdvisor bisa lebih diandalkan. Aplikasinya pun sudah diunduh sekitar 340 juta orang.
“Pekerjaan kami adalah mengajak lebih banyak orang ke Indonesia, membelanjakan uang. Buka TripAdvisor traveler bisa dapat informasi, bisa booking hotel, resto,” ucap Sarah Matthews, TripAdvisor Head of Destination Marketing APAC. (gr)
