15 Perupa Bali Pameran di sekitar Candi Borobudur

Foto ilustrasi: Candi Borobudur. (ist)

Pameran 15 perupa asal Bali dari Sanggar Dewata Indonesia sebagai bentuk pergaulan antarseniman melalui bahasa kesenian yang bernilai universal

YOGYAKARTA – Sedikitnya 15 perupa asal Bali dari Sanggar Dewata Indonesia (SDI) 15 Yogyakarta menggelar pameran lukisan bertajuk “Kamadhatu” di Limanjawi Art House sekitar Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Bacaan Lainnya

“Ini momentum yang istimewa bagi kami karena bisa berpameran bersama di Borobudur,” kata seorang pelukis anggota SDI 15 Dewa Made Mustika di sela pembukaan pameran itu di Borobudur, Minggu petang. Semua pelukis tersebut berasal dari Bali. Pameran ini akan berlangsung pada 7-30 Mei 2017.

Ia menjelaskan pameran mereka sebagai bentuk pergaulan antarseniman melalui bahasa kesenian yang bernilai universal. Selain itu, ujarnya, para seniman menyerap inspirasi tentang Candi Borobudur untuk memperkaya perjalanan kesenimanan.

“Selain menyuguhkan karya untuk diapresiasi masyarakat, kami juga mendapat input dari seniman di sini,” kata Dewa. Ia mengatakan judul pameran “Kamadhatu” terkait erat dengan tataran nilai kehidupan manusia yang diwujudkan dalam tingkatan-tingkatan Candi Borobudur, yakni “Kamadhatu”, “Rupadhatu” , dan “Arupadhatu”.

15 pelukis tersebut adalah Dewa Made Mustika, Made Arya Palguna, Agus Putu Suyadnya, Made Agus Darmika, Wayan Piki Suyersa, Putu Sastra Wibawa, Ketut Suryawan, Made Surya Subrata, Wayan Sudarsana, Wayan Yusa Dirgantara, Tjokorda Bagus Wiratmaja, Gusti Agung Bagus Ari Maruta, Kadek Suardana, Made Pande Giri Ananda, dan Putu Adi Suanjaya.

Pemilik Limanjawi Art House Borobudur Umar Chusaeni mengatakan karya yang dipamerkan bercorak kontemporer dengan objek yang ditangkap berupa kehidupan modern. Meski demikian karya mereka tidak lepas dari latar belakang kehidupan mereka di Bali.

Selain itu, katanya, pameran mereka juga wujud semangat pluralisme. Para seniman yang pemeluk Hindu itu, merespons dengan baik inspirasi dari Candi Borobudur yang bercorak Buddha. “Mereka adalah seniman muda asal Bali yang terus berproses, menggeluti seni rupa,” kata dia.

Pembukaan pameran dilakukan oleh penikmat seni yang juga pengelola Vila Borobudur, Ingo Piepers. Tampi memeriahkan acara pentas dua tarian bali dan pembacaan puisi berjudul “Kamadhatu” oleh penyair Kota Magelang Es Wibowo. (gardo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *