Wajan Raraksasa Ditemukan di Kutoarjo, Tapi Pecah Ketika Dipindahkan

Foto: Wajan raksasa ditemukan di Kutoarjo. (ist)

SEBUAH wajan ukuran rakasa ditemukan di di Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah. Sampai berita ini diturunkan, belum ada kesimpulan dan hasil penelitian soal wajan raksasa yang ditemukan di Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah. Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng hanya bisa menduga-duga.

Foto: Wajan raksasa ditemukan di Kutoarjo. (ist)
Foto: Wajan raksasa ditemukan di Kutoarjo. (ist)

“Mungkin dulu di situ pernah jadi barak sehingga ada wajan atau alat masak raksasa,” ujar Kepala BPCB Jateng Tri Hartono. Tri menjelaskan, tim BPCB akan turun ke lapangan, Senin (2/5/2016).

Bacaan Lainnya

Berbagai data, mulai dari bahan dan bentuk wajan hingga informasi seputar lokasi akan dikumpulkan. Untuk kepentingan ini, BPCB menurunkan arkeolog, ahli sejarah, dan fotografer.

Tri mengaku timnya turun setelah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Olahraga Purworejo. “Jumat (29/4/2016) kemarin, mereka menghubungi soal itu (wajan),” ungkap Tri.

“Nanti dilihat hasilnya,” tambah Tri soal kemungkinan wajan raksasa termasuk benda purbakala atau bukan.

Wajan raksasa ditemukan di lahan milik Widodo (50) di Jl MT Haryono, Kutoarjo, Purworejo, beberapa hari lalu. Saat itu, para pekerja hendak pembangun pondasi ruko. Mereka kaget karena ada wajan besar di kedalaman 90 centimeter. Untuk sementara, pembangunan dihentikan.

Sang pemilik lahan, Widodo mengaku kesulitan memindahkan wajan tersebut lantaran beratnya mencapai 1 ton. Bahkan, ketujuh pekerja bantuan yang dikerahkan tak mampu menggeser wajan tersebut sedikitpun dari tempat asalnya.

Setelah dievakuasi menggunakan alat berat, akhirnya wajan tersebut mampu diangkut dan saat ini diletakkan di Museum Tosan Aji, Purworejo, Jawa Tengah. Namun sayang, wajan tersebut terlihat ada bagian yang terlepas, hal ini bisa jadi karena pemindahan menggunakan alat berat, dan diangkut menggunakan truk Dinas Perhubungan. Karena pada awal ditemukan, tidak ada pecahan dalam wajan tersebut.

DISAYANGKAN

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyayangkan wajan raksasa yang ditemukan di Kutoarjo, Purworejo pecah di bagian tepinya saat proses pemindahan. Namun menurutnya membawa ke museum merupakan jalan yang tepat dan sudah pada tempatnya.

Ganjar mengatakan apabila tidak semua penemu benda bersejarah merupakan ahlinya. Oleh karena itu siapapun yang menemukannya bisa langsung mengadu ke arkeolog atau ke pemerintah setempat dan kemudian dilakukan langkah-langkah tepat oleh ahlinya.

“Gini lho, temuan barang purbakala harus melalui perlakuan khusus, tapi kan tidak semua yang menemukan itu arkeolog, maka saya menyarankan begitu ada seperti itu segera hubungi arkeolog,” kata Ganjar, Senin (2/5/2016).

Selama mengikuti informasi soal temuan wajan raksasa itu, Ganjar sangat menyayangkan melihat ada yang justru naik ke atas wajan dan pada akhirnya mengalami rusak ketika proses pemindahan ke museum.

“Saya baca kemarin ditemukan, orang naik ke atasnya, sebenarnya itu berbahaya, berbahaya itu eman-eman (disayangkan), kan untuk kepentingan arkeologis. Terus dibawa ke museum, saya baca di twitter katanya pecah, ya mudah-mudahan pecahnya bisa dikumpulkan,” tandas Ganjar.

“Dibawa ke museum itu adalah langkah yang paling tepat,” katanya.

Ganjar berharap masyarakat semakin menghargai peninggalan sejarah dengan melaporkan ke pihak berwenang jika menemukan benda peninggaan sejarah secara tidak sengaja misalnya lapor ke Balai Pelestarian Cagar Budaya seperti halnya yang terjadi di Sangiran.

“Mudah-mudahan masyarakat makin tahu. Itu terjadi di Sangiran, Blora ada kawasan gedhe banget. Kalau temukan laporlah ke purbakala dulu. Mudah-mudahan dengan kejadian ini masyarakat paham dan badan arkeologi bisa membantu melakukan sosialisasi dan penanganannya tidak keliru,” ucapnya. (gr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *