‘Spirit Sang Guru’ Memukau Penonton Taman Budaya Sumut Selama 60 Menit

Foto ilustrasi: Penampilan Sanggar Bale Marojahan. (ist)

‘SPIRIT Sang Guru’ demikian judul pertunjukan Seni Tari yang dipanggungkan di Gedung Utama Taman Budaya Sumut (TBSU), Selasa (30/8) lalu. Sontak penampilan yang dimainkan Sanggar Tari Bale Marojahan tersebut mengundang decak kagum ratusan penonton.

Foto ilustrasi: Penampilan Sanggar Bale Marojahan. (ist)
Foto ilustrasi: Penampilan Sanggar Bale Marojahan. (ist)

Tidak hanya itu, garapan M Suwarsono Ars  ini Tari Karo  beraroma tarian Jawa, meski begitu  penonton sempat ‘hanyut’ dengan pertunjukan yang berdurasi 60 menit ini.

Bacaan Lainnya

Selain ‘Spirit Sang Guru’ Sanggar tari Bale Marojahan juga menampilkan “Nande” yang juga karya M Suwarsono. Kedua karya ini diiringi oleh penata musik, Brevin Tarigan yang bergabung dalam kelompok musik D’Tradisi.

Nande bercerita tentang perjuangan seorang ibu yang membesarkan anak-anaknya dalam tradisi Karo. Suwarsono mengemasnya ke dalam koreografer yang apik, sehingga mempu dinikmati dengan iringan musik yang kompak.

Sedangkan ‘Spirit Sang Guru’ Suwarsono menulis dalam buklet, Berbagai referensi yang beragam memberi gambaran Patimpus melegenda dan terkenal. Garapan ini mencoba menyerap beberapa aspek yang terkait dengan sosok dan keberadaannya, menyerap spirit dan memaknainya untuk ke depan.

Untuk merefresentasikan garapannya Suwarsono menggunakan tari massal dan unsur-unsur dramatikal. Misalnya, ada seorang tua memegang tongkat yang seperti membaca puisi.

Lalu ada juga adegan peperangan. Mungkin Suwarsono berfikir penonton kini adalah penonton yang harus disuguhkan dengan hal-hal yang verbalis. Sehingga penonton nyaris tak lagi berfikir berat ketika, tema-tema besar yang diusung Suwarsono bisa menghibur mereka.

Untunglah musik yang kompak dan irama yang indah itu mampu meberikan warna tersendiri dari pertunjukan yang menjadi gaweannya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumut tersebut. Alhasil, penonton betah dan merasa terhibur dengan hentakan musiknya.

Dalam sambutannya Kepala Dinas Parawisata dan Kebudayaan Sumut yang dibacakan Kepala Taman Budaya Sumut, Jamal Karo Karo, mengatakan Seni tari merupakan media yang cukup strategis dan efektif dalam mengusung pesan-pesan ke masyarakat.

“Kearifan dalam pola fikir dan sikap untuk memahami problematika kehidupan masyarakat, negara dan bangsa, secara kreatif dan cerdas dapat diintensifikasi melalui media ini,” ujar Jamal.

Sementara itu, Kasi Pertunjukan TBSU, Bangun Nasution mengatakan, pergelaran ini diselenggarakan tidak hanya sekedar untuk menunjukkan indikasi akan keberlangsungan dinamika seni.

“Namun juga sebagai upaya untuk memberi dukungan dalam mengalirkan kembali energi-energi positif bagi jiwa dan semangat juang para generasi muda bangsa kita,” ujarnya. (aba/gr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *