CUKUP banyak situs yang punya nilai berharga diabaikan begitu saja dan belum dilirik oleh pelacong lokal dan asing. Salah satu diantaranya, situs sejarah yang terdapat sebar di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.Meski banyak memiliki situs sejarah, namun belum mampu mengundang banyak pelancong untuk datang.
Selain itu, kesadaran masyarakat untuk menjaga situs sejarah yang tersebar di Bondowoso mengancam keberadaan ribuan situs megalitikum yang ada. Kondisi itu bisa terjadi lantaran, minimnya informasi menjadi penyebab utama masyarakat enggan merawat situs sejarah yang ada. Padahal, Mayoritas situs sejarah yang ada di Bondowoso tersebar di lahan dan rumah milik warga.
Arkeolog Dinas Pariwisata, Hery Kusdaryanto mengatakan, minimnya kunjungan ke berbagai destinasi sejarah akibat tak adanya dukungan berupa perbaikan akses dan sarana prasarana penunjang.
“Tingkat kunjungan wisata sejarah memang sangat minim. Padahal potensi itu kita miliki, hanya saja belum dioptimalkan,” kata Hery Kusdaryanto kepada wartawan, Senin (11/1/2016).
Hery menuturkan, selama ini tak banyak yang tahu bahwa Bondowoso merupakan salah satu pusat megalitikum di Jawa Timur. Sedikitnya, ada 1.123 situs megalitikum yang tersebar hampir di seluruh kecamatan di Bondowoso.
Sayangnya, akses jalan menuju situs prasejarah tersebut mayoritas susah dicapai karena belum ada perbaikan. Ditambah lagi situs – situs sejarah yang ada seperti sarkopagus, dolmen, menhir dan batu kenong berada di lahan milik warga.
“Kadang banyak wisatawan yang kecewa karena begitu sampai dilokasi tidak terlihat batu sejarahnya. Karena lahan itu dipakai warga untuk bercocok tanam,” ujarnya.
Diakui Hery selama ini pihaknya sudah berupaya mengajukan adanya bantuan untuk membangun pusat informasi megalitikum di beberapa lokasi untuk memudahkan wisatawan. Namun sampai saat ini keinginan tersebut belum terwujud.
Data Dinas Pariwisata menunjukkan angka kunjungan ke berbagai situs sejarah di Bondowoso tak lebih dari 300 pengunjung dalam satu tahun. Angka ini berbeda jauh dari tingka kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi lain yang bisa mencapai angka 10 ribu lebih. (gr)
