Purwakarta Bertekad Jadi Tujuan Wisata di Indonesia

Foto ilustrasi: Kota Purwakarta yang kaya dnegan kearifan lokal. (ist)

PURWAKARTA – Destinasi wisata baru Kampung Kahuripan Cirangkong Desa Cirangkong, Kecamatan Cibatu, Purwakarta, telah diresmikan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, pada Selasa, (9/5/2017).

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi pun bertekad menjadikan wilayahnya sebagai salah satu daerah tujuan wisata terdepan di Jawa Barat, bahkan di Indonesia.

Bacaan Lainnya

“Saat ini, kami sedang menata seluruh destinasi wisata, terutama yang berbasis tradisionalisme kesundaan,” kata Kang Dedi.

Kang Dedi mengatakan, tema tradisionalisme dipilih karena kecenderungan para pelancong saat ini, baik asal mancanegara, nasional, maupun regional kelas menengah atas, tertarik dengan destinasi wisata yang berlatar kearifan lokal.

aFoto: Gapura Kampung Kahuripan Cirangkong. (ist)

“Mereka rindu dengan segala sesuatu yang berbau masa lalu, yang masih terawat dengan baik, mulai kuliner, home stay, serta hawa dan pesona alamnya,” ujarnya. “Di mana pun berada, destinasi wisata seperti itu pasti diburu para pelancong,” tuturnya.

Kang Dedi menilai destinasi wisata Kampung Kahuripan Cirangkong, yang dibangun pihak swasta dengan menggabungkan konsep tradisionalisme kesundaan dan pendidikan alam, juga diyakini akan diminati wisatawan, baik regional, nasional maupun internasional. “Saya yakin itu,” ucapnya.

Wilayah Kabupaten Purwakarta dengan jalur jalan lingkar timur dan barat kelak akan menghidupkan destinasi-destinasi wisata berbasis tradisionalisme kesundaan dengan segala kekhasan masing-masing. Saat orang datang ke sudut desa mana saja di wilayah Purwakarta akan berakhir di salah satu destinasi wisata tradisional yang berbasis kultur dan budaya lokal. Sehingga pada 2018 Purwakarta dipastikan akan menjelma menjadi daerah pariwisata terdepan. “Menggantikan predikat sebagai daerah industri yang selama ini disandang,” katanya.

Ia mengingatkan agar para kepala desa dan camat kreatif dalam mempromosikan setiap destinasi wisata di desa masing-masing. “Di era pariwisata ini, para kepala desa dan camat harus menjadi person yang memiliki kemampuan berkomunikasi dan berdiplomasi tinggi dalam mempromosikannya,” ujarnya.

Kang Dedi mengaku sangat bangga dengan destinasi wisata yang kini ada di sudut-sudut Kota Purwakarta mulai dari Taman Maya Datar, Taman Panca Warna, Pasanggrahan Pajajaran, dan Taman Air Mancur Sri Baduga, yang menjadi air mancur terbesar di Asia Tenggara, bahkan menjadi salah satu ikon Wonderful Indonesia.

Menariknya, semua konsep wisata yang ada di setiap sudut kota dibangun secara terintegrasi dan mengedepankan gaya tematik serta arsitektur yang berkarakter kearifan lokal. Hal tersebut terbukti mampu menyedot perhatian banyak pengunjung dari berbagai daerah di Jawa Barat, bahkan Indonesia, termasuk pelancong asing.

Adapun kuliner tradisional Purwakarta bisa dinikmati para peminatnya setiap Sabtu malam dalam ajang Festival Kuliner Tradisional Purwakarta. Soal kuliner tradisional, Kang Dedi tetap mengedepankan sate maranggi sebagai ikon kuliner Purwakarta yang sudah mendunia.

“Terus terang saya sangat bangga dengan kuliner sate maranggi karena nyaris tiada tanding,” ucapnya.

Rahmat Pujianto, pengelola destinasi Kampung Kahuripan Cirangkong, mengapresiasi dan mendukung buah pikiran Kang Dedi. “Karena itu, di Kampung Kahuripan Cirangkong, kami siapkan atraksi permainan, makanan, minuman, dan kesenian yang semuanya berbasis tradisi kesundaan,” tuturnya. (to/gr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *