Pagelaran ‘Kedai Ronggeng Deli Jilid 2, Meriah!

Foto: Paonggeng Melayu Deli di Aumut, TMII (ist)

ROGGENG Melayu Deli di tempat kelahirannya, di Kota Medan kini sudah tak lagi ada yang memainkannya. Kalau pun ada, sangat terbatas sekali. Kenyataan ini membuat musikus Rizaldi Sagain bersama Kepala Anjungan Sumatera Utara, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Tatan Daniel membuat Komunitas Ronggeng di Jakarta.

Foto: Paonggeng Melayu Deli di Aumut, TMII (ist)
Foto: Paonggeng Melayu Deli di Aumut, TMII (ist)

“Saya menilai, tidak akan mungkin membangun Ronggeng Melayu Deli dikembangkan kembali dari kota Medan. Maka, saya pilih Jakarta untuk membangun kembali Ronggeng Melayu Deli. Kita harus prihatin, Ronggeng Melayu Deli punuh di kota Medan,” kata Rizaldi Siagain disela-sela acara ‘Kedai Ronggeng Deli Jilid 2’ di Anjungan Sumut, TMII, Jumat (3/6/2016).

Bacaan Lainnya

Setelah komunitas Ronggeng Deli berusia setahun, revitalisasi tradisi Ronggeng Deli kini memasuki tahap penting dan menantang, yaitu: merangkai dan memberdayakan tiga substansi dasar tradisi seni pertunjukan ini.

Mendorong para penciptanya, pelaku/pemain yang memainkan karyacipta, dan penonton atau partisipan yang menikmati/mengapresiasinya, ke dalam suasana penuh Daya Kearif. Interaksi ketiga unsur yang menghidupi tradisi ini akan sangat bergantung kepada bagaimana sebuah event pertunjukan ronggeng direkayasa dan disajikan. Untuk itu si penyelenggara harus tahu sifat-sifat dasar subjek (seni ronggeng khas Melayu) yang akan ditampilkan, apa sasaran inti yang secara tradisional ingin dicapai, dan bagaimana sasaran inti ini bisa tercapai.

“Kini saatnya, Roggeng Melayu Deli harus berbuat banyak. Tidak saja melestarikan Ronggeng Melayu Deli yang sudah mulai punah. Tapi juga, harus melahirkan seniman mudanya. Saya yakin, Ronggeng Melayu Deli bisa sejajar dengan musik dunia lainnya,” kata Tatan Daniel meyakinkan.

Menampilkan Ronggeng merupakan salah satu upaya memasyarakatkan dan membangkitkan seni dan budaya daerah, khususnya Ronggeng Melayu Deli, sehingga tidak degradasi ditelan perkembangan zaman.

Malam itu, meski hujan turun deras membasahi arena Ronggeng, namun tidak membuat penonton yang dihadiri lebih dari 500 orang itu tidak beranjak dari kawasan Anjungan Sumut, TMII. Hal itu, tak lain karena ada rasa rindu dengan pak pong, taraian dan musik khas Tanah Deli.

Hujan berhenti, penoton pun berkumpul kembali di arena yang dihadiri, beberapa tokoh asal daerah Sumatera Utara, diantaran Sori Siregar, Rita Matumona, Teddy Witarta, Saut Poltak Tambunan, Rizal Siregar, Edy Karsito dan beberapa tokoh lainnya. (gr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *