Jatuh Dari Sepeda Motor, Kakek Mardrai Dilarikan ke Pos Kout Satgas Yonif 125/Simbisa

MERAUKE – Usai melaksanan Sholat Dzuhur di Masjid Nurul Huda, kakek Mardrai mengalami kecelakaan tunggal (jatuh dari sepeda motor) di Jalur 2B Sota, Distrik Sota, Kab. Marauke, Provinsi Papua. Pada saat yang bersamaan, dua orang anggota Satgas Yonif 125/Simbisa yaitu Prada Sayogia dan Prada Odidiyo yang sedang melintas langsung menolong dan membawa kakek Mardrai ke Pos Kout untuk mendapatkan pengobatan.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 125/Simbisa Letkol Inf Anjuanda Pardosi dalam rilis tertulisnya di Merauke, Papua, Jumat (26/6/2020).

Bacaan Lainnya

Dansatgas menjelaskan, akibat dari kecelakaan tersebut kakek Mardrai mengalami luka pada kaki sebelah kanan (tulang kering), sehingga setibanya di Pos Kout kakek Mardrai langsung ditangani oleh Tim Kesehatan Satgas Yonif 125 yakni Sertu Dermawan mulai dari membersihkan luka dan kemudian mengobatinya. “Semoga luka pada kaki kakek Mardrai dapat segera sembuh dan bisa kembali beraktifitas seperti sediakala,” ujarnya.

“Saya berharap, kehadiran Satgas Yonif 125/Simbisa dapat benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Merauke pada umumnya,” kata Dansatgas.

Usai melakukan pengobatan, Sertu Dermawan sempat menyampaikan himbauan kepada kakek Mardrai agar tidak usah lagi mengendarai sepeda motor sendirian, mengingat usianya yang sudah cukup tua.

Sementara itu, kakek Mardrai menyampaikan ucapan terima kasih kepada Satgas Yonif 125/Simbisa yang telah memberikan pertolongan kepadanya. “Untung ada bapak-bapak TNI di sini,” ucapnya.

JAKARTA (Pos Kota) – Anggota Komisi VII DPR-RI, Mercy Chriesty Barends kecewa alokasi anggaran untuk vaksin Covid-19 yang dibernama vaksin Merah Putih hanya sebesar hnaya Rp 5 miliar.

Mercy tidak habis pikir, mengapa untuk vaksin yang dibutuhkan ratusan juta rakyat Indonesia hanya disediakan Rp 5 miliar. “Bisa kita bayangkan anggaran untuk vaksin Covid-19 hanya Rp 5 milair. Sementara angka kasus positif Covid-19 sudah mencapai lima puluh ribuan lebih. Ini jelas tidak masuk akal,” kata Mercy prihatin.

Dengan angka 5 miliar Kementristek diberikan batas waktu sampai bulan maret 2021. “Dengan angka seperti itu apa yang bisa kita harapkan! Sementara angka kasus postif Covid-19 terus naik,” kata politisi PDIP ini meyakinkan.

Indonesia sebagai negara jumlah penduduk terbesar ke-5 di dunia, hanya akan menjadi pasar bagi negara lain untuk menjual vaksin Covid-19. “Inikan memilukan! Bagi negara Cina dan Amerika Serikat yang telah lebih maju dalam penelitian virusnya akan menjadikan Indonesia sebagai market,” katanya politsi Dapil Maluku ini.

Padak lanjutnya, Indonesia memiliki kapasitas yang memadai dalam hal penelitian. “Tadi dalam rapat Lembaga Lembaga Biologi Molekuler Eijkman secara kfronologis dan sangat teknis apa yang mereka kerjakan dimana sekarang ini sudah sampai pada tahap pengujian Virus Merah Putih yang mengalami mutasi berdasarkan situasi yang ada di Indonedia,” katanya.

Dalam kondisi refocussing anggaran RAPBN 2021, mungkin pos-pos anggaran di kementerian lain yang tidak penting bisa dialihkan ke dana riset. (red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *