BATAVIA art COLLECTION Wadah Seni Kerajinan Topeng Betawi Daur Ulang Dari Berbagai Limbah

Foto ilustrasi Batavia Colection (ist)

BATAVIA art COLLECTION wadah kreasi pemuda dalam mengekpresikan karya arsitektur Betawi (topeng betawi, boneka ondel-ondel duduk, tehyan, miniatur ondel-ondel, miniatur rumah Betawi) berdiri sejak tahun 2005 yang bernaung dalam Sanggar Seni Budaya Topeng Blantek Fajar Ibnu Sena di Jl. H. Syatirih RT. 002 RW. 03 Kel. Ulujami Kec. Pesanggrahan Jakarta Selatan, Telpon 08128336411 dan dibangun oleh para pemuda pecinta seni artsitektur Betawi.

Foto ilustrasi Batavia Colection (ist)
Foto ilustrasi Batavia Colection (ist)

BATAVIA art COLLECTION terus berusaha untuk menciptakan inovasi-inovasi baru dalam berkarya, melalui wadah diskusi rutin setiap minggunya terciptalah beberapa karya inovasi arsitektur Betawi dengan memanfaatkan kembali barang yang tidak terpakai seperti : kardus, koran, bambu, kayu, triplek, sterefom sebagai bahan dasar sebuah karya.

Bacaan Lainnya

1. Topeng terbuat dari kardus bekas.

Alat yang dibutuhkan : gunting, blender, karton, kardus, sagu, cat. Pembuatan topeng ini diawali dengan mempersiapkan cetakan topeng yang terbuat dari karton, selanjutnya siapkan beberapa kardus bekas dipotong kecil-kecil dan diblender selanjutnya potongan kardus yang telah diblender ditempelkan dengan menggunakan lem sagu yang telah dimasak sambil ditekan menyesuaikan tekstur muka cetakan topeng yang telah dibuat, setelah itu baru dijemur sampai kering. Setelah kering dilakukan pengecatan.

2. Boneka ondel-ondel terbuat dari bambu dan sterefom.

Alat yang dibutuhkan : bambu, sterefom, kayu, triplek, gergaji, martil, paku, amplas, pisau carter, semen putih, cat, koran, ijuk, bahan saten kiloan. Diawali dengan membuat rangka kepala dengan triplek dengan dimasukkan sedikit potongan sterefom yang dibentuk, selanjutnya membuat rangka badan dengan bambu dan diselipkan potongan sterefom sampai padat agar berbentuk badan ideal. Kemudian membuat rangka kaki dari bamboo yang di tekuk sedikit. Setelah itu, kita mulai dengan penyemenan kepala hingga merata dan dikeringkan. Selanjutnya kita jahit bahan dengan ukuran ondel-ondel yang telah jadi.

Walau bagaimanapun dalam berkarya kami masih penuh dengan keterbatasan, perlu kepanjangan tangan berbagai pihak yang turut menunjang karya-karya seni arsitektur Betawi kedepan. (ziz)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *