PELAKSANAAN Grebeg Sudiro 2016 di kota Solo meriah. Supaya lebih menarik minat wisatan, maka pemerintah Kota Solo meminta Kementerian Pariwisata membantu mempromosikan acara budaya Garebek Sudiro yang digelar setiap tahun menjelang tahun baru Imlek di wilayah itu. Tujuannya agar Garebek Sudiro bisa menarik banyak wisatawan domestik dan mancanegara.
Demikian disampaikan Penjabat Wali Kota Solo Budi Yulistianto dalam pembukaan karnaval budaya Garebek Sudiro di Solo, Minggu  (31/1/2016).  Dengan bantuan promosi Kemenpar, lanjutnya, Garebek Sudiro diharapkan tak hanya menjadi acara budaya tingkat Kelurahan Sudiroprajan dan Kota Solo, tetapi juga menjadi kegiatan pariwisata nasional dan internasional.
â€Garebek Sudiro ini merupakan bentuk manifestasi budaya masyarakat Solo, khususnya Kelurahan Sudiroprajan dalam membangun wilayah menjadi kawasan wisata di tengah harmonisasi perbedaan,†katanya.
Garebek Sudiro digelar warga Kelurahan Sudiroprajan yang didukung Pemerintah Kota Solo. Tahun ini merupakan penyelenggaraan kesembilan kali.
Ketua II Grebeg Sudiro 2016 mengatakan, Yunanto Nugroho, acara yang digelar mulai Kamis antara lain Umbul Mantram pergelaran wayang kulit di Bk Teko pukul 18.00 WIB, Balong, bazar potensi dan wisata perahu hias Kali Pepe pukul 17.00 WIB-21.00 WIB.
Ketua II Grebeg Sudiro 2016, Yunanto Nugroho mengatakan, acara yang digelar mulai Kamis antara lain Umbul Mantram pergelaran wayang kulit di Bk Teko pukul 18.00 WIB, Balong, bazar potensi dan wisata perahu hias Kali Pepe pukul 17.00 WIB-21.00 WIB.
Selain karnaval budaya, dalam Garebek Sudiro juga diadakan wisata perahu hias di Kali Pepe pada 28 Januari-7 Februari, pergelaran wayang kulit, dan pesta kembang api pada malam pergantian tahun baru Imlek yang digelar bersama dengan panitia Imlek Solo.
Acara Minggu, (31/1/2016) cukup meriah. Ribuan warga Solo dan sekitarnya memadati kawasan Pasar Gede menyaksikan karnaval budaya Garebek Sudiro, Minggu. Karnaval diikuti 54 kelompok kesenian, antara lain menampilkan atraksi seni barongsai dan liong.
Selain itu, mengirab kue keranjang yang ditata dengan miniatur Pasar Gede dan Kelenteng Tien Kok Sie, Solo. Kue keranjang itu kemudian diperebutkan warga.
Deputi Bidang Pengembangan Pariwisata Nusantara, Kementerian Pariwisata, Esti Reko Astuti berjanji akan bantu mempromosikan Garebek Sudiro sehingga bisa mendatangkan wisatawan domestik dan mancanegara ke Solo.
Menurut dia, Garebek Sudiro merupakan atraksi budaya yang berpotensi sebagai daya tarik pariwisata.
â€Garebek Sudiro mengandung nilai budaya yang kuat, yaitu terjadinya akulturasi budaya warga Tionghoa dan Jawa. Ini patut dilestarikan dan jadi aset budaya untuk dipromosikan agar menarik wisatawan,†ujar Esti.
Ketua Panitia Garebek Sudiro Debora Septi Ana mengaku, Garebek Sudiro menjadi wahana interaksi budaya dan ajang membangun keharmonisan sosial masyarakat Solo.
Jadwal Pelaksanaan Grebeg Sudiro 2016
1. Umbul Mantram dan Pagelaran wayang kulit
Hari/tanggal : Kamis, 28 Januari 2016
Waktu : 18.00 WIB hingga selesai
Pusat acara : Balong, Jl. Kapten Mulyadi dan Kantor Kelurahan Sudiroprajan
2. Bazar potensi dan wisata perahu hias Kali Pepe
Hari/tanggal : 28 Januari-7 Februari 2016
Waktu : 17.00 WIB – 21.00 WIB
Pusat acara : Bantaran Kali Pepe sekitar kawasan Pasar Gede
3. Karnaval Budaya Grebeg Sudiro 2016
Hari/tanggal : Minggu, 31 Januari 2016
Waktu : 13.00 WIB – 18.00 WIB
Rute karnaval : Pasar Gede (start)-Jl. Jenderal Sudirman-Jl. Mayor Sunaryo-Jl. Kapten Mulyadi-
Perempatan Ketandan-Jl. RE. Martadinata-Jl. Cut Nyak Dien-Jl. Ir. H. Juanda-
Perempatan Warung Pelem-Jl. Urip Sumoharjo-Pasar Gede (finish)
Pusat acara : depan Pasar Gede
4. Pesta kembang api
Hari/tanggal : Minggu, 7 Februari 2016
Waktu : 20.00 WIB – 24.00 WIB
Pusat acara : kawasan Pasar Gede
(gr)
