Jangan pernah tinggalkan tradisi yang selama ini cukup di banggakan karena lebih bangga dengan budaya asing
BAHOROK – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) HT Erry Nuradi membuka kegiatan Pesta Seni dan Budaya Bukit Lawang 2016 dalam rangka melestarikan kesenian dan budaya tradisional sekaligus ajang promosi wisata alam, seni, dan budaya bertempat di pelantaran parkir objek Wisata Bukit Lawang, Kec. Bahorok, Sumatera Utara, Sabtu, (24/92016).
Hadir Bupati Langkat Ngogesa Sitepu, Ketua DPRD Langkat Terbit Rencana PA, Kapolres Langkat, Dandim 0203 Langkat, Danyon Raider 100, sejumlah SKPD Pemprovsu, Sekdakab Langkat, seluruh SKPD Langkat, para camat se-Kab. Langkat, tokoh Masyarakat Bukit Lawang, tokoh Adat, dan undangan lainnya. Gubsu HT Erry Nuradi dalam sambutannya mengatakan tersedianya infrastruktur, sarana dan pra sarana yang baik salah satu modal penting mendongkrak kunjungan wisatawan.
“Selain itu, SDM yang profesional dan kelender of event yang terjadwal serta dukungan masyarakat menjadi bagian yang tak terpisahkan,’’ tandas Erry. Erry mencontohkan di Eropa dan negara-negara maju dan berkembang lainnya mampu membuat jadwal wisata yang baik, kenapa kita tidak mampu. Untuk itu, Erry mengajak Dinas Pariwisata Provinsi harus berkoordinasi dengan baik bersama pariwisata Kab/Kota di Sumut. ‘’Buat kalender of event. Ini bisa kita sebar ke tiap-tiap bandara, pelabuhan, terminal-terminal maupun lokasi promosi lainnya,’’ cetus Erry.
Erry berharap dengan adanya jadwal wisata yang sudah tersusun rapi, wisatawan tinggal mencari waktu, kesiapan dana dan dapat menabung sebelum berkunjung ke sejumlah daerah wisata di Sumut.
“Pemprovsu siap memfasilitasi dan membantu dengan menyiapkan anggaran Rp100 juta bagi kab/kota yang menggelar even wisata setahun sekali. Jika 33 kab/kota menggelar even, berarti ada 33 kegiatan wisata dalam setahun di Sumut,” tutur Erry seraya menyebutkan even wisata harus dikemas dengan baik dan menarik.
Dalam kesempatan itu tak lupa Erry berpesan kepada generasi muda untuk tetap menjaga nilai kebudayaan yang ada. “Jangan pernah tinggalkan tradisi yang selama ini cukup di banggakan karena lebih bangga dengan budaya asing dari berbagai sektor seperti makan minum, cara berpakaian, permainan dan hiburan sampai perilaku yang cenderung meniru budaya asing daripada budaya lokal,’’ kata Erry.
Erry menambahkan, Bukit Lawang merupakan daerah wisata yang cukup terkenal tidak saja di dalam negeri namun terkenal juga di seluruh dunia dengan lokasi rehabilitasi orangutannya, alamnya berada di deretan Bukit Barisan serta seni budaya tradisionalnya. ‘’Maka dari itu melalui festival seperti ini kita semua pelihara, menggali dan lestarikan budaya tradisi yang dimilikki sehingga keberadaannya tetap ada dan bisa dinikmati lalui dicintai oleh generasi muda pada masa yang akan datang,’’ ujar Erry.
Sedangkan, Bupati Langkat Ngogesa Sitepu mengatakan budaya sendiri merupakan hasil cipta manusia yang berkembang dari waktu kewaktu tertuang dalam pengetahuan yang digunakan untuk memahami lingkungan. “Marilah kita cintai dan lestarikan nilai-nilai budaya dan bangsa sebagai identitas dan jati diri anak bangsa yang akan menjadi penerus yang maju, cerdas, dan bermartabat,” ajak Ngogesa.
Ngogesa berharap komitmen dan tekad dari seluruh pihak untuk kegiatan pesta seni dan budaya bukit lawang ini dapat diagendakan setiap tahunnya sebagai kegiatan rutin. Kita bisa tampilkan pesona budaya lokal sekaligus sarana promosi potensi wisata alam, seni, dan budaya beragam etnis.
“Usai membuka acara ini, kami bersama bapak gubernur meninjau perbaikan parit dan jalan dari Binjai menuju objek wisata Bukit Lawang ini,” terang Ngogesa.
Kepala kantor Budaya dan Pariwisata Langkat, Edy Syahputra mengatakan kegiatan berlangsung selama dua hari 24 s/d 25 September 2016 ini dimeriahkan berbagai perlombaan tradisional seperti permainan gasing, lomba tari, gebuk bantal, enggrang, layang-layang, terompah panjang dan tubing. (rb/gr)