Mahasiswa Indonesia Tampil Memukau di Damanhour International Folklore Festival

Foto: Tim kesenian Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) tampil di Damanhour International Folklore Festival. (ist)

MEMUKAU itulah kesan penonton ketika melihat tim kesenian Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) dan Kelompok Studi Walisongo (KSW/Jawa Tengah) saat tampil pada Damanhour International Folklore Festival ke-4 yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan Mesir pada 1-7/4.

Foto: Tim kesenian Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) tampil di Damanhour International Folklore Festival. (ist)
Foto: Tim kesenian Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) tampil di Damanhour International Folklore Festival. (ist)

Pada kesempatan tersebut Indonesia diwakili oleh tim kesenian Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) dan Kelompok Studi Walisongo (KSW/Jawa Tengah). Tim kesenian mahasiswa Aceh menampilkan tarian Likok Pulo dan Rapai Geleng.

Bacaan Lainnya

Kedua tarian yang mengandung syiar Islam tersebut berhasil memukau ratusan pengunjung yang memenuhi gedung Opera yang dibangun tahun 1930, pada era Raja Fuad I tersebut. Menurut Khalid Mudatsir, ketua tim kesenian KMA, mereka hanya sempat berlatih tarian Likok Pulo dalam tempo sekitar 3 minggu, dan mereka latihannya dari nol. Sedangkan tari Rapai Geleng sudah sering mereka bawakan dalam berbagai event.

Sedangkan tari Srikandi yang dibawakan oleh mahasiswi asal Jawa Tengah, merupakan tarian kreatif yang dikolaborasi dari berbagai tarian tradisional, khususnya di pulau Jawa. Ikhda Khabibatur Rokhmaniyyah, salah satu penari Srikandi menyatakan, ini adalah penampilan perdana mereka, dan langsung pada eventberskala internasional. Ikhda dan teman-temannya menyatakan bangga dan haru dapat tampil maksimal pada kesempatan tersebut, sehingga mendapat apresiasi luar biasa dari penonton.

Menurut Lauti Nia Sutedja, Kordinator Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya (Pensosbud) KBRI Cairo, mahasiswa Indonesia di Mesir cukup banyak berperan dalam mempromosikan budaya Indonesia di Mesir.

Beberapa waktu lalu, tim kesenian mahasiswa Jawa Barat juga telah membantu promosi angklung di sejumlah sekolah internasional di Alexandria, Portsaid dan Ismailia. Sebelumnya pada 3-4 Maret 2016, tim kesenian mahasiswa Jakarta juga telah berhasil memukau pengunjung Opera Damanhour pada kegiatan Indonesian Week melalui penampilan Betawi Wedding Ceremony bersama penampilan tim pencak silat Tapak Suci, dan tim kesenian KMA. Lauti menyatakan, dengan semakin meningkatnya daya tarik Indonesia melalui budaya di tengah masyarakat Mesir, diharapkan berdampak positif pada peningkatan kunjungan wisatawan Mesir ke Indonesia.

Selain tim kesenian Indonesia, turut berpartisipasi pada festival dimaksud tim kesenian sejumlah negara antara lain India, Aljazair, Sudan, Yordania, Kenya, Palestina dan Tiongkok. (gr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *