Bawa Air Indonesia Kaya Dengan Cagar Budaya

Laut Indonesia menyimpan kekayaan yang luar biasa. Dimana perairan Indonesia memiliki situs-situs cagar budaya bawah air. Dari data Kementerian Kelautan dan Perikanan setidaknya terdapat 463 situs bawah air. Dari jumlah tersebut baru 42 situs saja yang telah diidentifikasi melalui kegiatan survey oleh Direktorat Peninggalan Bawah Air yang sekarang bergabung dalam Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Kacung Marijan mengatakan bahwa banyaknya situs cagar budaya bawah air tersebut menjadi salah satu bukti bahwa Indonesia sudah menjadi lalu lintas perdagangan antar Negara sejak jaman dahulu. Ini dibuktikan dengan banyaknya benda-benda yang berasal dari luar negeri yang ditemukan di situs bawah laut utamanya kapal tenggelam.

“Situs yang berada dibawah air menjadi bukti otentik terkait perkembangan Indonesia dari jaman dahulu hingga kini,” jelasnya saat membuka pameran rahasia warisan budaya bawah air.

Menurut Kacung Kemendikbud melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan akan bekerjasama dengan semua pihak untuk mengeksplorasi kekayaan warisan budaya bawah air. Dari hasil eksplorasi tersebut nantinya benda-benda antik bawah air akan dikumpulkan pada museum cagar budaya bawah air yang rencananya dibangun di Bangka Belitung dan Kepulauan Riau.

Diakui kekayaan cagar budaya bawah air saat ini sangat diminati oleh Negara lain. Itu sebabnya berbagai modus pencurian cagar budaya bawah air kerap terjadi utamanya di Kepulauan Riau.

“Kita sudah sepakat bekerjasama dengan TNI AL dan kepolisian untuk mengamankan cagar budaya bawah air,” katanya.

Kacung mengatakan, cagar budaya bawah air menjadi petunjuk adanya cagar budaya darat. Karena umumnya antara cagar budaya air ada koneksitas dengan cagar budaya darat. Sebagai contoh adalah ditemukannya kapal tenggelam asal Cina di perairan Banten. Kapal yang diperkirakan tenggelam pada abad 8 atau 9 Masehi tersebut ternyata memiliki kesamaan benda-bendanya dengan yang ditemukan di Gunung Sindoro, Temanggung.

cagar budaya laut
Cagar Budaya Bawa Air- Foto: Kemendikbud

PAMERAN

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman menggelar Pameran “Rahasia Warisan Budaya Bawah Air“ di Mal Grand Indonesia, Fountain Hall, West Mall, lantai 3A, Selasa (26/8/2014). Pameran yang akan berlangsung hingga Minggu (31/8/2014) ini resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Kacung Marijan didampingi Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Harry Widianto.

Potensi cagar budaya bawah air tidak terlepas dari letak geografis Indonesia yang memiliki perairan yang luas, yaitu mencapai 70 persen dari luas negara. Kondisi ini membuat Indonesia menjadi jalur pelayaran dan perdagangan dunia baik dimasa lampau hingga masa kini.

Potensi cagar budaya bawah air banyak yang belum tereksplorasi. Saat ini, Indonesia memiliki 462 titik situs bawah air yang kebanyakan di perairan Indonesia bagian timur. Hanya 10 persennya yang sudah dieksplorasi. “Kekayaan informasi masa lalu yang belum semuanya tergali dan tereksplorasi ini kalau tidak diangkat dan ditampilkan, maka pemahaman bawah air tidak tersampaikan,” ujar Harry.

Berdasarkan latar belakang tersebut, Pameran yang bertema “Rahasia Warisan Budaya Bawah Air” ini diselenggarakan. Harry menjelaskan, pameran ini bertujuan untuk melestarikan cagar budaya Indonesia yang terdapat di bawah air, serta memberikan pemahaman dan informasi kepada masyarakat tentang potensi kekayaan itu. (gardo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *