Bagaikan Ombak, Komunitas Ronggeng Deli Terus Bergerak

Foto: Ronggeng Deli Melayu (anjungan sumut tmii)

“Seperti ombak, Komunitas Ronggeng Deli terus bergerak. Meretas jalan eksistensi. Membuka simpul-simpul kemungkinan. Mendudukkan marwahnya. Mengolah kerja budaya, dan membangun jaringan. Ini soal ‘branding-positioning-imaging-diferensiasi”, kata Hermawan Kartajaya.

Beberapa waktu lalu, mereka goyang Gedung Kesenian Jakarta dan Menteri Kebudayaan, Anies Baswedan. Lalu ber-jam session dengan 10 komunitas ronggeng Jawa dan Sunda pada Festival Ronggeng Nusantara di Kuningan.

Bacaan Lainnya

Dan kemarin malam, Sabtu, (19/3/2016), menggetarkan pesona di hadapan Fulbright ASEAN Conference, konferensi puluhan ahli (sosial, lingkungan, dan budaya) yang disponsori lembaga American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) dan FULBRIGHT di gedung berusia 100 tahun, Kuntskring Paleis, Menteng, Jakarta.

Komunitas Ronggeng Deli dipilih dan diundang untuk tampil memperkenalkan fenomena percampuran budaya musikal di Asia Tenggara, yang disaksikan dengan gembira oleh Alan Feinstein dari AMINEF dan Philip Yampolsky (dari University Illinois, Robert E. Brown Center for World Music di Illinois), dua karib etnomusikolog Rizaldi Siagian.

Diawali pengantar yang bernas dan membesarkan hati dari Rizaldi Siagian, Ronggeng Deli pun meluncur tampil, berkepak bagai merak, dengan lagak Medan-nya yang heboh menghanyutkan. Menyihir. Merayu. Mengerling. Menggelinding. Memiting. Melinting. Nyaris tak bisa berhenti.  (tatan daniel/gr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *