Amankan 28 Cagar Budaya, Disbudparpora Dumai Godok Ranperda

Foto iljustrasi: Salah satu cagar budaya di Dumai. (ist)

UNTUK mengamankan 28 cagar budaya, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Dumai sedang menggodok Rencana Peraturan Daerah (Ranperda). Kini Ranperda tersebut sedang dalam pembahasan di DPRD.

Foto iljustrasi: Salah satu cagar budaya di Dumai. (ist)
Foto iljustrasi: Salah satu cagar budaya di Dumai. (ist)

Plt Kepala Disbudparpora Kota Dumai, Dermawan mengatakan, sebelumnya pada 2013 silam telah dilakukan pengembangan kebudayaan dan pariwisata dengan cara pendataan dan inventarisasi cagar budaya bersama Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Sumatera Barat, Riau dan Kepri.

Bacaan Lainnya

”Ada 25 cagar budaya yang terdata dan tahun ini ada penambahan 3 cagar budaya, karena itu kita akan membuat perda sebagai upaya pelestarian,” kata Darmawan kepada FokusRiau.Com, Senin (25/7/2016).

Menurutnya, cagar budaya yang ada perlu dilindungi dan dilestarikan demi memupuk kesadaran jati diri bangsa dan kepentingan nasional serta karena peninggalan budaya ini merupakan bukti peradaban pada zaman dulu. ”Dengan adanya perda cagar budaya ini, bisa mempertahankan sejarah yang pernah terbentuk dan ditinggalkan pada masa yang telah lampau,” sebutnya.

Disamping itu, terdapat empat situs cagar budaya yang berada di dalam komplek objek vital, yaitu Makam Putri Tujuh (PT Pertamina), Pesanggrahan Putri Tujuh (PT Pertamina), Makam Simpan (Chevron) dan Makam Datuk Tabrani (Chevron).

Beberapa cagar budaya yang ada di Kota Dumai yakni, Makam Putri Tujuh, Pesanggrahan Putri Tujuh, Makam Simpan, Makam Datuk Tabrani, Makam H Jalal, Makam Kerabat Tujuh, Makam Syaikh Sayyid Aziz Ibrahim (Ayahanda Putri Tujuh).

Selanjutnya, Makam Pawang Lion, Makam Panglima Delau, Makam Tuk Kedondong, Makam Syech Umar, Keris, Keris Tanpa Lekekukan, Meriam, Bekas Benteng, Mangkok 1 (pecah), Mangkok 2, Kendi 1, Kendi 2, Keris 1, Keris 2, Keris 3, Tepak Sirih, Cepu. Kemudian, Payung Kecil (Nyi Lembut), Makam Tuan Guru Syech Ahmad Qosim Tambusai, Komplek Masjid Attoibah dan terakhir Botol. (gr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *