Silahisabungan Arts Festival Digelar 2-4 Desember 2016

Foto: Silahisabungan Arts Festival. (ist)

Tao Silalahi juga merupakan bagian dari Danau Toba yang paling luas. Bukan hanya pantai, penduduk di Kecamatan Silahisabungan ini juga masih sangat menjunjung tinggi adat kebudayaan

SILAHISABUNGAN  – Silahisabungan Arts Festival ingin ekspos kearifan lokal Tao Silalahi Silahisabungan Arts Festival pada 2-4 Desember 2016 mendatang memang dapat dihitung pertama kali, namun kegiatan ini akan di usung sebagai kegiatan yang berkelanjutan.

Bacaan Lainnya

Drs. Passiona M. Sihombing, MBA selaku Direktur acara ini mengungkapkan bahwa sasaran kegiatan ini adalah agar seluruh masyarakat publik mengenal Tao Silalahi sebagai obyek wisata berbasis budaya dan lingkungan.

Selain itu, melalui kegiatan ini ia berharap dapat mempublikasikan kepada masyarakat luas bahwa Tao Silalahi juga bagian dari Danau Toba.

“Kita ingin mempublikasikan Tao Silalahi, karena selama ini kan masyarakat hanya tahu Parapat dan Samosir ” ujarnya, Sabtu (26/11/2016).

Panitia SAFE memilih Tao silalahi sebagai daerah lokawisata yang akan di ekspos dikarenakan merupakan salah satu daerah yang berada di kabupaten Dairi dan letaknya di sekitar pinggiran Danau Toba. Tao Silalahi juga diketahui nmemiliki lokasi wisata pantai yang sangat indah. Menurut sumber, diperkirakan mencapai 28 km. Perairan Danau Toba di Kecamatan Silahisabungan merupakan palung terdalam yang ada di dunia, dengan kedalaman mencapai 905 meter.

Tak hanya itu, Tao Silalahi juga merupakan bagian dari Danau Toba yang paling luas. Bukan hanya pantai, penduduk di Kecamatan Silahisabungan ini juga masih sangat menjunjung tinggi adat kebudayaan. Bahkan, dalam tujuan festival ini dicanangkan bahwa Tao Silalahi akan dijadikan pusat kebudayaan Batak dalam konteks seni pertunjukan. Sehingga, masyarakat lokal akan dapat menjadi pengelola ekonomi kreatif dari pengolahan sumber daya alam dan kesenian.

Pada tanggal, 2 dan 3 Desember 2016 SAFE akan diisi oleh pertunjukan kesenian bertajuk cross culture music. Disebutkan oleh General Manager SAFE, Ojax Manalu bahwa akan ada sebanyak 28 Grup kesenian yang tampil di atas panggung. Tentu, nuansa alam Danau Toba yang indah akan semakin disempurnakan oleh alunan musik tersebut.

Penyelenggaraan festival ini diadakan melalui kerjasama antar Rumah Karya Indonesia, Jendela Toba, Pemerintah Kabupaten Dairi, BP. Geopark Kaldera Toba, Yayasan Pencinta Danau Toba Kabupaten Dairi, Wajah Masyarakat Dairi, BP Sipartogi, GEMA KASIH 1281, Himpunan Muda-mudi Paropo, Naposobulung Paropo , serta PDPK Parongil.

Dalam Festival ini, juga akan di adakan pelestarian lingkungan berupa penaburan bibit ikan yang akan dibantu oleh Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Dairi serta penanaman pohon yang akan di bantu oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Dairi dan Lingkungan hidup Kabupaten Dairi. Kerjasama juga dilakukan dengan Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Olahraga Kabupaten Dairi, Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi, Camat dan Kepala Desa Silahisabungan. (rl/gr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *