Reunian, Alumni Universitas Brawijaya Tanam 4000 Mangrove

Foto: Revolsi Biru tanam hutan Mangrove. (ist)

Revolusi Biru dengan misi ‘Cinta Bahari’ diharapkan bisa menjadi virus baik bagi semua orang untuk mulai sadar terhadap lingkungan di sekitar

JAKARTA – Wakil Gubernur DKI Jakarta sekaligus Presidium Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB),Drs. H. Djarot Syaiful Hidayat, M.Si, melepas puluhan orang peserta Reuni Akbar IKA UB di Ancol, Jakarta Utara, yang akan berangkat ke Pulau Kelapa Dua, Kepulauan Seribu, Sabtu (15/10/2016) pagi.

Bacaan Lainnya

“Kita tidak hanya membuka ruang terbuka hijau, tetapi kita juga membuka ruang terbuka biru,” kata Djarot Syaiful Hidayat yang pada hari itu tidak dapat mengikuti rangkaian acara dari Reuni Akbar IKA UB karena ada acara Dies Natalis FIA di Malang.
Reuni Akbar IKA UB tahun ini, mengangkat tema “Revolusi Biru”.

Selain ada acara Go Movie, yaitu Festival Film Pendek yang diikuti 60-an peserta, salah satu rangkaian acara Reuni lainnya adalah Go Blue, bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu (BTNKpS) yang berada di bawah naungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Acara Go Blue di Pulau Kelapa, dibuka oleh Syamsul Ma’arif sebagai Presidium IKA UB, dalam sambutannya sangat berharap, kerjasama IKA UB dengan BTNKpS bisa berkah bagi semua. Saling bersinergi untuk bangsa yang sadar akan kekayaan sumber daya alam hayati, memanfaatkan, juga menjaga serta merawatnya.

Ka SPTN WIL I Pulau Kelapa, Errys M, yang juga merupakan salah satu alumni UB, menggagas tanam 4000 bibit Mangrove, melepas puluhan tukik (anak penyu sisik), demo pengolahan ikan, dan penanaman 40 biopori.

Go Blue dengan tema Revolusi Biru sangat tepat dilaksanakan di Pulau Kelapa. Di mana rangkaian kegiatan yang dilakukan BTNKpS dengan IKA UB juga merupakan tupoksi dari BTNKps yang memiliki 3 fungsi utama, yaitu melilndungi, mengawetkan, dan memanfaatkan sumber daya alam di Taman Nasional Kepulauan Seribu yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat.

Terdapat 10 sumber daya alam penting yang menjadi fokus pengelolaan TNKpS, antara lain, mangrove dan penyu, di mana IKA UB turut berpartisipasi dalam upaya rehabilitasi mangrove dengan menanam 4000 bibit sampai tuntas.

Selain itu TNKpS bekerjasama dengan Cnooc dan Sentra Penyuluhan Konservasi Pedesaan (SPKP) Bintang Laut dalam program pelestarian penyu sisik, menyelamatkan telur dari abrasi dan predator untuk ditetaskan semi alami, selanjutnya dilepas kembali ke habitatnya yang telah dilakukan bersama dengan para alumni UB.

Sebelumnya, ada demo pengolahan ikan bersama salah satu alumni UB, Endang Mindarwati Perekayasa Madya di Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pembuatan makanan olahan ikan bergizi dengan takaran yang tepat, yaitu keong emas, empek-empek, dan pilus cumi, mendapat sambutan yang sangat bagus dari 30-an ibu-ibu Pulau Kelapa Dua.

Acara Go Blue berlangsung begitu meriah dan bibit mangrove yang tertanam membentuk huruf UB, diharapkan akan menjadi symbol cinta bahari alumni dan merupakan sebuah awal yang baik untuk gerakan cinta serta bangga menjadi bangsa bahari.

“Tak lupa, kami atas nama BTNKpS dan masyarakat Pulau Kelapa Dua mengucapkan terima kasih tak terhingga atas kepedulian dan kerjasama IKA UB dalam pelaksanaan kegiatan Go Blue ini. Semoga kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan, serial setiap tahunnya. Salam Revolusi Biru,” ungkap Errys sebelum melepas kepulangan rombongan alumni UB.

“Omne Vivum Ex Oceanic, semua kehidupan berasal dari laut,” kata Andri Sofyan, wakil ketua panitia reuni, lulusan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.

Sedangkan puncak acara temu kangen reuni akbar akan diadakan pada tanggal 22 Oktober 2016 mendatang di Ecovention Ancol. Revolusi Biru dengan misi ‘Cinta Bahari’ diharapkan bisa menjadi virus baik bagi semua orang untuk mulai sadar terhadap lingkungan di sekitar. Bravo Revolusi Biru! (Delisa/gr)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *