Festival Budaya Tua Buton 2016 Semakin Memikat

Foto ilustrasi: Tari Ponare Khas Buton (ist)

FESTIVAL Budaya Tua Buton akan ditutup hari ini, Rabu (24/8/2016) setelah selama 6 hari digelar dan menghadirkan berbagai karya seni dan budaya. Pemerintah Kabupaten Buton. Tema yang diangkat ialah Melestarikan Budaya Masa Lampau, Membangun Masa Depan.

Foto ilustrasi: Tari Ponare Khas Buton (ist)
Foto ilustrasi: Tari Ponare Khas Buton (ist)

Festival yang digelar sejak 2013 itu mempertunjukkan budaya Buton, yakni Tarian Kolosal 10 ribu penari, Tandaki, dan Pekande-kandea.

Bacaan Lainnya

Tarian Kolosal 10 ribu penari akan mempertunjukkan empat jenis tarian dengan jumlah penari sebanyak 10 ribu orang dari kalangan pelajar yang ada di kabupaten Buton. Keempat jenis tarian tersebut adalah Ponare, Potimbe, Bosu, dan Lumense.

Sementara, Pekande-kandea dalam bahasa Wolio berarti “makan-makan untuk menyambut para tamu.” Para gadis yang telah berdandan mempersiapkan nampan-nampan berisi makanan. Mereka memakai baju adat kombo Wolio khusus untuk para gadis perawan yang belum menikah. Pekande-kandea menyajikan sekitar 2.000 talang yang berisi makanan khas Buton.

Festival Budaya Tua Buton 2016 mengangkat tema “Melestarikan Budaya Masa Lampau, Membangun Masa Depan”. Dalam festival yang telah digelar kali keempat sejak 2013 tersebut melibatkan puluhan ribu anggota masyarakat berbagai usia. Festival akan mempertunjukkan budaya Buton yakni Tarian Kolosal 10 ribu penari, Tandaki, dan Pikande-kandea.

Semua pertunjukkan dan lomba merupakan adat dan budaya Buton sejak zaman kerajaan. “Dengan melibatkan masyarakat dimulai dari anak-anak, Budaya Buton akan tetap terlestarikan,” kata Bupati Buton, Samsu Umar Abdul Samiun.

Penyelenggaraan Festival Budaya Tua Buton tahun ini mempertunjukkan empat jenis tarian dengan jumlah penari sebanyak 10 ribu orang dari kalangan pelajar yang ada di kabupaten Buton. Keempat jenis tarian tersebut adalah Ponare, Potimbe, Bosu, dan Lumense. Acara puncak Festival Budaya Tua Buton berbarengan dengan peresmian kantor pemerintah Kabupaten Buton di Takawa, Pasarwajo.

Selain gelaran tari kolosal, juga akan digelar sejumlah tradisi adat Budaya Buton seperto Kande-Kandea dan Tandaki. Pikande-kandea merupakan tradisi makan bersama masyarakat Buton. Pikande-kandea menyajikan sekitar 2000 talang yang berisikan makanan khas Buton. Sementara itu, Tandaki merupakan upacara yang berkaitan dengan penyunatan bagi anak laki-laki yang telah masuk akil baligh, yang melambangkan bahwa anak laki-laki tersebut berkewajiban untuk melaksanakan segala perintah dan larangan yang diajarkan dalam Agama Islam. (gr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *