Tari Lenggang Sembang Tampil di TBSU 29 Agustus 2015

SECARA alamiah setiap manusia mengalami dan melakukan komunikasi. Hal tersebut menjadi kebutuhan manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan dapat dikatakan sebagai sebuah sistem dari perwujudan interaksi sosial antar sesama manusia, Memenuhi kebutuhan biologis seperti makan dan minum serta memenuhi kebutuhan psikologis seperti kesuksesan dan kebahagiaan. Melalui komunikasi manusia juga dapat memenuhi kebutuhan emosional dan meningkatkan kesehatan mental, seperti dapat belajar makna cinta, kasih sayang, simpati, rasa hormat, rasa bangga, bahkan iri hati dan kebencian.

IMG_9748
tari Lenggang Sembang (Ojax Manalu)

Pada perkembangan teknologi di era globalisasi berdampak langsung pada berbagai aspek kehidupan masyarakat di Indonesia, Dampak tersebut terlihat terlihat jelas pada bentuk komunikasi yang ada di tengah-tengah masyarakat. Salah satunya dengan banyaknya dan maraknya penggunaan media sosial yang menawarkan bentuk komunikasi populer di dalamnya.

Karya tari Lenggang Sembang diharapkan dapat menginterpretasikan dan memvisualkan permasalahan atas fenomena komunikasi pada saat ini. Mengkaitkan komunikasi tradisional yang menjadi esensi dasar pada peristiwa budaya Beahoi di masyarakat Melayu Langkat dengan komunikasi budaya populer seperti layanan sosial media yang sedang marak dan digemari pada saat ini, khususnya di Sumatera Utara. Fokus permasalahan yang dijadikan pendekatan cipta karya ini adalah komunikasi internal (individu dengan dirinya) sebagai bentuk perwujudan komunikasi esternal (individu dengan individu lain). Individu sebagai kunci dalam mencermati permasalahan kedua komunikasi tersebut (baik dan buruk tergantung masing-masing individu)

Lenggang Sembang dalam pemahaman bahasa melayu dapat diartikan pada dua suku kata, yaitu lenggang dan sembang. Lenggang merupakan salah satu gerak dalam tari Melayu. Berdasarkan penyajian, lenggang dapat diartikan sebagai sebuah konsistensi individu untuk bertindak dan mengambil  keputusan terhadap apa yang dirasakan, dipikirkan dan diperbuat. Sedangkan berdasarkan filosofi gerak, lenggang atau melenggang memiliki makna bahwa hidup telah digariskan Tuhan pada setiap orang, sehingga sebagai orang Melayu kewajiban baginya untuk menyadari bahwa hidup ini harus dijalani dengan arif dan bijaksana. Sembang dalam pemahaman bahasa Indonesia dapat diartikan dengan “dialaog”.

IMG_9808
tari Lenggang Sembang (Ojax Manalu)

Oleh karena itu, “Lenggang Sembang” dimaknai pengkarya sebagai sebuah upaya yang dilakukan Individu untuk dapat berkomunikasi dengaan baik antara dirinya dan fikirannya sebagai bentuk perwujudan komunikasi esternal (individu dengan individu lain), hal ini yang diungkapkan oleh koreografe “ Lenggang Sembang “ Sabri Gusmail.

Pertunjukan ini akan dilangsungkan pada tanggal 29 Agustus 2015 pukul15.00 wib dan 20.00 wib di Taman Budaya Sumatera Utara, Karya tari “ Lenggang Sembang “ merupakan salah satu peraih hibah seni kelola, Dimana hibah seni kelola didukung oleh Yayasan Kelola dan First State Investments. Selain daripada itu didukung juga oleh komunitas lokal yaitu : Rumah Karya Indonesia, Komunitas Air In Arts dan Sanggar Melati Suci Binjai ungkap Ojax Manalu sebagai Manager Produksi. (oj/gr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *