Taman Budaya Konsisten Sebagai Wadah Melestarikan Budaya dan Kesenian

SEJAK berdirinya Taman Budaya di berbagai  ibukota provinsi kehadirannya memiliki andil yang cukup banyak dalam mengembangkan dan melestarikan budaya dan kesenian yang ada di Indonesia. Begitu juga hal dengan Taman Budaya Jawa Barat yang merupakan satu-satunya lembaga pemerintah yang melestarikan dan mengembangkan seni budaya di Jabar.

taman budaya jabar
Foto ilustrasi: Taman Budaya Jawa Barat (ist)

Demikian dikatakan salah seorang kurator Taman Budaya Jabar, Endo Suanda kepada wartawan, Senin (15/2/2016). Dikatakannya, dalam beberapa tahun ini, Taman Budaya Jabar serius melestarikan dan mengembangkan seni budaya Jabar, terutama seni budaya yang akan punah.

Bacaan Lainnya

“Namun hingga saat ini, saya belum tahu berapa jenis seni budaya Jabar yang punah dan akan punah,” ujar Endo.

Berbicara memgenai jenis seni budaya yang punah, kata dia, tentunya berbicara mengenai data seni budaya. Namun hingga saat ini, belum ada data pasti jumlah seni budaya Jabar yang sudah punah.

“Jika berbicara tahun 1920-an, tentunya sudah ribuan. Kalau tahun 1945-an, pastinya sudah ada ratusan yang punah, dan bicara tahun 1980-an tentunya ada puluhan seni budaya Jabar yang sudah punah,” terangnya.

Namun kata Endo, saat ini Taman Budaya cukup serius melakukan pendataan seni budaya Jabar, mulai dari yang sudah atau mau punah hingga yang tengah berkembang. Pendataan dilengkapi dengan pendokumentasian secara visual baik foto maupun video, voice maupun data tertulis.

“Ini kenapa saya berani sebut Taman Budaya satu satunya lembaga pemerintah yang mau dan peduli melestarikan seni budaya Jabar, berupa kegiatan revitalisasi dan pewarisan, ” Ujarnya.

Namun Endo menyayangkan, pada tahun ini, taman budaya hanya melakukan satu kegiatan revitalisasi yakni revitalisasi kesenian Ajeng dari Kabupaten Bogor dan pewarisan Seni Maenpo Cikalong.

“Sisanya berupa pementasan dan pergelaran mingguan serta pendataan dan pendokumentasian dan revitalisasi seni budaya yang ada di kawasan Geopark Ciletuh, ” katanya. (gala/gr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *