SEDIKITNMYA 25 toko di Pasar Seni Ubud, Gianyar, Bali, ludes terbakar, Kamis (24/3/2016) pagi. Insiden ini diduga akibat korsleting listrik. Api yang awalnya dari dalam suatu toko. Namun dengan cepat merembet ke seluruh bangunan di lantai dua yang terdiri dari puluhan toko tersebut.
walau petugas pemadam kebakaran sudah di lokasi, namun mereka kesulitan menjinakkan si jago merah. Sebab, api terlanjur melahap barang-barang kerajinan yang mudah terbakar dan kobaran cepat membesar.
Khawatir api menjalar ke bangunan lainnya, para pedagang pun membuka paksa pintu utama agar dapat menyelamatkan barang dagangannya.
Petugas Dinas Pemadam Kebakaran Gianyar menurunkan semua personelnya, terus menerobos sambil melakukan penyemprotan. Musibah yang terjadi sekira pukul 05.00 Wita ini akhirnya bisa dipadamkan tiga jam kemudian.
Hingga berita ini dibuat, upaya pemadaman masih dilakukan petugas dengan berjibaku dengan dibantu petugas kepolisian dan sejumlah warga. Sampai sejauh ini, belum ada yang bisa memberi keterangan resmi terkait kebakaran di pasar yang tersohor sebagai lokasi pengambilan gambar film Eat, Pray, Love yang dibintangi oleh Julia Roberts.
Meski dikenal oleh wisatawan mancanegara sebagai Pasar Seni, Ubud Market sejatinya merupakan pasar tradisional biasa yang menjual barang kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat setempat.
Tapi, Pasar Seni Ubud seakan berubah fungsi setelah melewati siang hari, semakin sore pasar ini akan berubah menjadi pasar seni yang sesungguhnya, dengan aneka penjual barang-barang khas kesenian Bali seperti baju dan kain Bali, aneka kerajinan tangan antaralain tas, topi, perhiasan, benda pajangan, lukisan, aneka souvenir dan prduk-produk lainnya.
Pasar Ubud dan lingkungan sekitarnya merupakan cagar budaya yang masih mempertahankan suasana pedesaan tradisional Bali. Sejak dahulu Pasar Ubud ini sudah menginspirasi banyak seniman besar, salah satunya Antonio Blanco. (gr)
