Memanen Wisata di Petak-petak Sawah Lampung Timur

Foto ilustrasi: Bupati Lampung Chusnunia Chalim, panen padi. (ist)

Festival Panen Padi 2017 (Rice Harvest Festival) berada pada urutan pertama dalam Kalender Event Pariwisata Kabupaten Lampung Timur 2017

Oleh Budi Hatees

Sebuah pesan masuk ke WA saya. “Jangan lupa, Mas! 2 Maret 2017 di Kecamatan Raman Utara kita gelar Festival Panen Padi,” kata Estuning, sekretaris Dinas Pariwisata Lampung Timur. Bersama pesan itu, dia kirimkan juga sebuah poster festival itu. “Ini salah satu dari 22 event pariwsata yang akan kami gelar selama 2017. Ini gelaran pertama pada 2017 ini,” tambahnya.

Saya memang melihat daftar event Festival Panen Padi 2017 (Rice Harvest Festival) berada pada urutan pertama dalam Kalender Event Pariwisata Kabupaten Lampung Timur 2017. Calender event itu dikirim juga ke saya. Ada 22 event pariwisata yang akan digelar Lampung Timur selama 2017. Tiap event memang terdengar sangat biasa, tidak begitu wah. Tapi, justru lantaran sangat biasa, saya jadi penasaran.

Sebut saja Festival Panen Padi (Rice Harvest Festival). Sulit bagi saya membayangkan sebuah peristiwa panen padi dirancang sedemikian rupa menjadi event pariwisata. Apalah menariknya? Tapi, saya pikir, ada bagusnya juga gagasan ini. Utamanya, karena sekstor pariwisata dunia sedang menggeliat, dan sejumlah daerah di Indonesia berusaha mengemas paket-paket baru untuk menarik kedatangan para wisatawan.

Tapi, mengemas panen padi menjadi paket wisata, sama saja dengan mendambakan wisatawan ikut melaksanakan panen. Kenapa tidak, pikir saya. Panen padi memang hal yang biasa bagi kita. Tapi, bagi banyak orang, panen padi sesuatu yang luar biasa. Kegiatan yang merupakan bagian dari usaha tani itu adalah momentum paling ditunggu semua petani. Momentum panen padi adalah momentum memetik hasil. Momentum penuh keriangan.

Lantaran pikiran itu, saya mencoba mencari tahu ke Kabupaten Lampung Timur tentang bagaimana Festival Panen Padi 2017 ini dikemas sebagai paket wisata. Ternyata, dari 22 event pariwisata yang disiapkan, tiap event menjadi tanggung jawab organisasi pemerintahan daerah (OPD) terkait. Festival Panen Padi dengan sendirinya menjadi tanggung jawab Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Kehutanan Kabupaten Lampung Timur.

“Ini agrowisata panen padi. Kita sudah biasa mengemas paket agrowisata bagi wisatawan,” kata M. Yusuf, kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Kehutanan Kabupaten Lampung Timur. “Tapi untuk agrowisata panen padi, ini hal baru bagi kita.”

M. Yusuf menjelaskan, wisata agro lewat event Festival Panen Padi yang akan digelar 2 Maret 2017. Di dalam gelaran yang akan berlangsung dua hari itu, potensi lahan budidaya padi akan dikembangkan tak hanya pendukung program nasional swasembada pangan, tapi juga sebagai daya tarik bagi wisatawan yang ingin menikmati keriangan petani saat panen.

Luas areal budidaya padi di Lampung Timur mencapai 120.318 hektare. Bila padi sedang menguning, bentangan areal pesawahan itu terlihat bagai hamparan permadani kuning kehijau-hijauan yang begitu indah. Dalam kurun beberapa hari, akan terlihat para petani turun ke petak sawah, bergerombol, memotong padi-padi.

Musim panen dimaknai petani bukan cuma musim memetik hasil, tetapi mensyukuri rahmat dan rezeki yang dilimpahkanNya. “Sebagai sebuah berkah, apa salahnya panen padi dikemas jadi paket wisata, supaya para wisatawan juga bisa ikut bergembira,” kata M. Yusuf.

Menurut M. Yusuf, Kabupaten Lampung Timur merupakan sentra produksi padi di Provinsi Lampung. Areal tanam padi hanya ada di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Batanghari, Pekalongan, Raman Utara, Sekampung, Purbolinggo, Way Bungur, dan Way Jepara. “Musim panen tidak serentak supaya produksi padi bisa terkendali di pasar. Awal tahun ini, musim panen padi akan dimulai di Kecamatan Raman Utara. Di kecamatan itulah kita gelar Festival Panen padi,” katanya.

Tahun ini, keriangan para petani saat memanen padi di sawah, akan dikemas sebagai salah satu destinasi wisata. “Kecamatan Raman Utara yang akan panen lebih dahulu,” kata Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Lampung Timur, M. Yusuf, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis, 26 Januari 2017.

Dalam Festival Panen Padi akan digelar sejumlah kegiatan yang melibatkan masyarakat. Siapa saja yang ingin panen dipersilahkan. Sebelum acara panen, Festival Panen Padi diawali dengan pawai petani, ragam pertunjukan kesenian dan tradisi, serta sejumlah lomba yang akan diikuti para petani dari berbagai kecamatan di Lampung Timur.

“Kita akan gelar sejumlah perlombaan untuk memeriahkan festival. Semua kegiatan ini untuk bersuka cita. Puncaknya kita gelar panen bersama,” kata M. Yusuf. (gr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *