Hari Itu Mulut Ditutup, Tangan Yang Berbicara

Mahyuddin Lubis (Malubi)

Oleh: Malubi

“Pada hari ini mereka kami bisukan dan kami tutup mulutnya, yang berbicara itu adalah tangan mereka, sedangkan kakinya menjadi saksi atas segala perbuatannya.” (Yasin 65)

Bacaan Lainnya

Dalam satu hadits Rasulullah Saw. Bahwa mukmin itu bersaudara, bagaikan satu anggota tubuh, apabila ada anggota tubuh yang sakit, maka terasa sakit pula yang lainnya. Layaknyalah anggota tubuh manusia ini, begitulah dalam menjalankan kehidupan, seluruh anggota tubuh ini saling berkolaborasi saling membantu satu sama lainnya. Sakit senang sama dirasa.

Makanya ketika tangan kanan sakit atau tak bisa difungsikan seperti biasa, tangan kirilah yang menggantikan perannya. Atau ketika mengangkat sesuatu benda yang tak bisa diangkat sendiri oleh tangan sebelah kanan, maka tangan kiri ikut membantu mengangkat benda itu.

Bila dalam hidup keseharian seperti itu, maka dalam beramal ibadah juga kepada Allah peran tangan ini sangatlah besar. Saat mengambil wudhu’, dibutuhkan sentuhan halus tangan ke seluruh anggota tubuh yang dianjurkan dibasuh. Tidak boleh hanya di siram-siram saja pakai gayung atau langsung melalui kran air, tapi harus tetap ada ikut serta tangan menggosok anggota wudhu’ yang dibasuh itu.

 Seperti ketika membasuh jari tangan sampai pergelangan, maka tangan yang sebelah lagi menyeka-nyeka jemari tangan yang dibasuh. Demikian juga ketika membasuh muka, maka tangan yang sebelah lagi ikut menyampaikan air sampai ke batas atau area seluruh wajah yang diperintahkan. Demikian seterusnya, tangan sangat peduli dengan tugas-tugasnya, Ia sangat peduli dengan saudaranya yang lain. Karena setiap anggota tubuh yang dibasuh dengan air wudhu’ akan menggugurkan dosa-dosa dan sebaliknya bila anggota tubuh yang wajib terkena air wudhu’ itu ada yang tidak kena air, nanti dia akan dibakar dalam neraka, maka  tangan  merupakan satu pengingat untuk menyelamatkan seluruh anggota tubuh agar selamat dari bara neraka.

Bila perjalanan tangan di dunia seperti itu, maka di akhirat, tangan ini akan berbicara layaknya manusia berbicara atas prilaku anggota tubuh lainnya. Saat itu mulut terkunci. Dia bisu. Yang berbicara adalah tangan dan kaki jadi saksi.

Tidak ada satu pun yang mampu berbicara apalagi  berbohong. Itulah hari kebenaran, hari dimana diperiksa amal-amalan yang dilakukan selama hidup di dunia ini. Yok hentikan bohong, hentikan dusta. Raih kemenangan untuk keselamatan nanti di hari pertanggungjawaban dengan menjadikan tangan sebagai penyelamat terhadap anggota tubuh lainnya. ***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *