Festival Teater Klasik dan Bangsawan Indra Giri Hilir Lestarikan Cerita Rakyat

Festival Teater Klasik dan Bangsawan ke-14. (ist)

TEMBILAHAN – Festival Teater Klasik dan Bangsawan ke-14 yang digelar di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, sarana untuk melestarikan cerita rakyat.

“Mengangkat kembali cerita-cerita rakyat dan sejarah yang berada dan hidup di seputar Kabupaten Indragiri Hilir,” kata Ketua Panitia Indra Maulana, Minggu (25/8/2019).

Selain Festival Teater Klasik dan Bangsawan juga menampilkan Seminar Teater yang digelar oleh Disparporabud Kabupaten Indra Giri Hilir sejak 23-25 Agustus 2019 dilaksanakan di Gedung Puri Cendana, Tembilahan.

Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga dan Kebudayaan Kabupaten Indragiri Hilir, Junaidy mengatakan, festival yang dilaksanakan sekarang ini berbeda dengan kegiatan-kegiatan tahun sebelumnya.

“Tahun ini teater klasik dan bangsawan diharapkan masing-masing kelompok yang ikut serta dalam festival menuliskan naskah drama yang berangkat dari spirit cerita rakyat dan sejarah di Kabupaten Indragiri Hilir,” katanya.

Dr. Sulaiman Juned dari ISI Padangpanjang selain menjadi juri juga sebagai kurator untuk naskah yang ditulis masing-masing sanggar.

Festival ini diikuti oleh 10 Sanggar Seni, diantaranya Sanggar Qinabun, Sanggar Bengkel Kreasi Production, Sanngar Selasih Baiduri, Sanggar Bujang Dara, Sanggar Tuah Abdi, Sanggar Cahaya, Sanggar Teater Fajar, Sanggar Pelita, Sanggar Seni Anak Kampung, dan Sanggar Sri Permata.

Festival ini bertindak sebagai dewan juri Sulaiman Juned (Seniman, dan Dosen Seni Teater ISI Padangpanjang, Sumatera Barat), Rahman Arif, (Seniman Teater), dan B. Ahmadi Mas (Seniman Teater). (**/red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *