Festival Tari Serampang XII 2014 di Anjungan Sumut TMII

Festival Tari Serampang XII tahun 2014 akan digelar di Anjungan Sumatera Utara – Taman Mini Indonesia Indah. Tari Serampang XII ini pernah mengalami kejayaannya di era Presiden Ir. Soekarno. Tari Serampang XII merupakan karya Sauti, yang merupakan karya asli putra daerah Deli Serdang yang sudah diakui di tingkat nasional maupun mancanegara.

Untuk melestarikan Tari Serampang XII, Ajungan Sumatera Utara, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akan menggelar festival pada Sabtu dan Minggu 15-16 November 2014.

“Dengan adanya Festival Tari Serampang XII diharapkan seni tari Melayu ini bisa berkembang dan lestari,” papar Kepala Anjungan Sumut TMII, Tatan Daniel (23/10/2014).

SEJARAH

Tari Serampang XII merupakan kesenian tari tradisional yang berasal dari Melayu. Waktu itu berkembang di bawah Kesultanan Serdang. Tarian Serampang Dua Belas diciptakan oleh Sauti pada tahun 1940-an dan digubah ulang oleh penciptanya antara tahun 1950-1960. Sebelum bernama Serampang Duabelas, tarian ini bernama Tari Pulau Sari. Mengapa Tari Pulau Sari diganti dengan nama tari Serampang Dua belas. Inilah alasannya :

Nama Pulau Sari kurang tepat karena tarian ini bertempo cepat (quick step). Menurut Tengku Mira Sinar, nama tarian yang diawali kata “pulau” biasanya bertempo rumba, seperti Tari Pulau Kampai dan Tari Pulau Putri. Sedangkan Tari Serampang Duabelas memiliki gerakan bertempo cepat seperti Tari Serampang Laut. Berdasarkan hal tersebut, Tari Pulau Sari lebih tepat disebut Tari Serampang Duabelas. Nama duabelas sendiri berarti tarian dengan gerakan tercepat di antara lagu yang bernama serampang.

Penamaan Tari Serampang Dua belas merujuk pada ragam gerak tarinya yang berjumlah 12, yaitu: pertemuan pertama, cinta meresap, memendam cinta, menggila mabuk kepayang, isyarat tanda cinta, balasan isyarat, menduga, masih belum percaya, jawaban, pinang-meminang, mengantar pengantin, dan pertemuan kasih. Penjelasan tentang ragam gerak Tari Serampang Duabelas akan dibahas kemudian. (gr)

Foto : Ilustrasi Tari Serampang XII (ist)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *