Awang Faroek: Warga Tionghoa Juga Warga Bangsa Indonesia

Foto: Gubernur Awang Faroek Ishak menabuh beduk tanda perayaan Cap Go Meh dan melepas arakan Barongsay di Kelenteng Thien IE Kong Samarinda.(rusli/humasprov kaltim)

GUBERNUR Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menegaskan pemerintah memberikan perhatian yang sama dengan warga Tionghoa. Karena warga tersebut merupakan bagian dari bangsa Indonesia. Karena itu, Pemprov Kaltim memberikan kebebasan kepada warga Tionghoa untuk beraktifitas dengan baik.Terutama dalam membangun budaya mereka.

Foto: Gubernur Awang Faroek Ishak menabuh beduk tanda perayaan Cap Go Meh dan melepas arakan Barongsay di Kelenteng Thien IE Kong Samarinda.(rusli/humasprov kaltim)
Foto: Gubernur Awang Faroek Ishak menabuh beduk tanda perayaan Cap Go Meh dan melepas arakan Barongsay di Kelenteng Thien IE Kong Samarinda.(rusli/humasprov kaltim)

Dengan perhatian pemerintah itu diharapkan warga Tionghoa juga turut bersama pemerintah membangun daerah dengan baik.

Bacaan Lainnya

“Setiap tahun saya selalu mengikuti dan menghadiri perayaan Imlek maupun Cap Go Meh di Samarinda.Ini bagian perhatian kami,” kata Awang Faroek Ishak ketika menghadiri perayaan Cap Go Meh di Kelenteng Thien IE Kong Samarinda, Senin (22/2/2016).

Awang berharap budaya yang dikembangkan warga Tionghoa dapat dinikmati dan ketahui masyarakat.

Pemprov menilai, warga Tionghoa oleh Presiden Abdurrahman Wahid yang telah menetapkan bahwa Agama Khonghucu bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Bahkan Dirjen Khonghucu telah dibentuk di Kementerian Agama, sehingga saat ini ada bagian yang menangani keagamaan Khonghucu.Diharapkan di Kaltim juga dapat dibentuk bidang maupun seksi yang menangani masalah keagamaan Khonghucu.

“Dengan kondisi tersebut, kita dapat mengatur kelembagaan agama di daerah ini dengan baik, khususnya Agama Khonghucu,” jelasnya.

Ketua Federasi Olahraga Barongsay Indonesia (FOBI) Kaltim Robin Jonathan berharap budaya Tionghoa menjadi bagian dari budaya Indonesia.Contohnya pertunjukan Barongsay.

“Diharapkan budaya ini dapat memperkokoh kesatuan dan persatuan.Warga Tionghoa diharapkan tidak dianggap eksklusif. Artinya, warga Tionghoa adalah bagian dari bangsa Indonesia,” jelasnya. (yo/gr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *