MEDAN – Untuk membuat kuliner diperlukan kreatifiras dalam mengola bahan dari umbian agar lebih infomatif dalam sajian dan selera.
Alternatif itu dilakukan oleh LPPM USU dalam kegiatan pengabdian ke masyarakat dengan memberdayaan masyarakat khususnya kelompok pedagang makanan jajanan untuk melakukan penganekaragaman produk makanan jajanan dengan pangan lokal yang murah dan banyak tersedia.
“Modifikasi dan variasi produk makanan jajanan ini yang diedukasi oleh tim pengabdian adalah memproduksi nugget dan perkedel ubi jalar kuning dan ikan cencaru,” kata Prof. Albiner Siagian didampingi Dr Kintoko Rochadi di Medan, Jumat (21/8/2020)
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan wanita dalam memproduksi nugget dan perkedel ubi jalar kuning dan ikan cencaru menjadi makanan jajanan anak usia sekolah sehat, bergizi tinggi, murah dan berbahan dasar pangan lokal mulai dari produksi, pengemasan dan pemasarannya.
“Kelompok pedagang makanan jajanan akan mempunyai peningkatan pendapatan dengan penjualan variasi makanan jajanan yang disukai anak-anak,” kataya.
Selain itu, tambahnya nugget dan perkedel yang dihasilkan ini mempunyai kandungan gizi khususnya protein yang tinggi dibanding nugget dan perkedel yang selama ini dijual pedagang makanan jajanan tersebut.
“Hal ini bisa bermanfaat untuk meningkatkan asupan gizi anak dan memperbaiki status gizi,” jelasnya.
Kegiatan LPPM USU yang dilaksanakan Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat merupakan daerah yang banyak hasil ikan laut namun masih banyak balita yang kekurangan gizi.
Salah satu ikan cencaru yang harganya murah namun kurang diminati masyarakat, sedangkan ketersediaannya banyak adalah ikan cencaru (Megalaspis cordyla) yang belum dimanfaatkan secara optimal dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat. (er)
