Jadilah Hamba Yang Besrsyukur

Mahyuddin Lubis (Malubi)

Oleh: Malubi

“Maka kalau begitu mengapa (tidak mencegah) ketika (nyawa) telah sampai di kerongkongan. Dan kamu ketika itu melihat. Dan kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat.” (Q.S. Al-Waqiah 83,84,85)

Bacaan Lainnya

Bahwa Allah itu Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Allah memberi rezeki kepada semua mahluk, yang bertakwa maupun tidak bertakwa. Dia tidak membeda-bedakan tentang hal itu. Tapi ketahuilah, bahwa Allah tidak suka melihat mereka-mereka yang telah dianugerahkan rezeki itu, justru untuk mendustakan-Nya.

Banyak yang beranggapan bahwa rezeki yang dimilikinya karena kepintaran otaknya, atau karena ilmu pengetahuan yang ia miliki lebih dari orang lain. Dia lupa bahwa Allah-lah yang memberinya ilmu pengetahuan itu, Allahlah yang melapangkan  rezekinya  itu. Tanpa campur tangan Allah dia tidak lah kan memilikinya. Ingatlah bahwa di atas langit masih ada langit. Sehebat dan setinggi apappun ilmu yang kau miliki, masih ada ilmu orang yang lebih hebat dan lebih tinggi. Sekuat apapun tenaga dan pengaruhmu, masih ada orang lain yang memiliki yang lebih dari itu.

Allah menegur hamba-hamba yang merasa dirinya tidak dalam pengawasan Allah itu, atau yang merasa dirinya kuat itu dengan kata-kata: “Kalau kau memang hebat, kuat, jagoan, kenapa ketika nyawamu  sudah kami tarik sampai di kerongkongan,  kau tidak bisa menahannya. Padahal  kau melihat, tapi kau tak bisa berbuat apa-apa.”

Kalau kita lihat teguran Allah di atas, itu diawali dengan kemarahan Allah kepada mereka yang diberikan nikmat rezeki kepadanya, justru ia gunakan untuk mendustakan Allah yang memberinya rezeki itu.

Yang seharusnya terjadi adalah, semakin baik rezekinya, maka semakin baik pula ketakwaannya kepada Allah. Sedekahnya harusnya  semakin rutin baik volumenya maupun kuantitasnya. Semakin rajin ia sholat berjamaah ke mesjid, semakin rajin sholat malam, semakin tertarik jiwanya untuk menolong orang lain, semakin banyak ia menangis daripada tertawa,  bahkan ia merasa dunia ini tak ada apa-apanya, karena akhiratlah yang kekal. Inilah orang yang bersyukur.

Sesungguhnyalah, hamba yang  pandai mensyukuri nikmat Allah akan Allah perhatikan dengan menambah nikmat yang lebih banyak lagi. Sebesar apa nikmat yang akan Allah tambah itu? Sungguh tidak ada yang tahu, tapi pundi-pundi rezeki itu Allah datangkan dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan bagi mereka yang tidak mensyukuri nikmat-nikmat Allah, akan Allah azab dengan penderitaan, baik di dunia ini maupun di akhirat.

Jadi, kunci hidup bahagia adalah syukur. Syukuri nikmat yang kemarin dan hari ini. Insya Allah hidup kita kan bahagia. Semoga. (***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *