Festival Malanesia 2015 Digelar di Kupang, NTT

Malenesia foto ilustrasi

FESTIVAL Melanesia 2015 digelar di Hotel Swiss Bellin, Kupang, Nusa Tenggara Timur dibuka oleh Mendikbud RI Anies Baswedan.

Malenesia foto ilustrasi
Malanesia foto ilustrasi

Dalam sambutannya, Anies menyampaikan Melanesia menjadi babak baru merayakan kebhinekaan dalam festival pasifik. “Kita yang berkumpul di sini sangat bervariasi, sangat bhineka. Sebenarnya,bila kita bicara tentang kebhinekaan, tidak ada batas-batas administrasi yang menghalangi. Kita di Indonesia bukanlah satu budaya, tapi ada beragam budaya yang dibawa masing-masing perwakilan negara yang hadir di sini,” kata Mendikbud, Rabu, (28/20/2015).

Berkumpul di sini, lajutnya, semata-mata bukanlah karena persamaan masa lalu dan garis darah, namun karena kita mempunyai cita-cita yang sama.

“Yakni membentuk suatu negara yang adil, bersatu, dan bersaudara. Diversity tidak boleh menghalangi persatuan. Mari kita gaungkan bahwa diversity bisa dirawat, dikembangkan, dan harus diperkenalkan ke dunia yang lebih luas lagi,” tegas Anies.

Budaya, sejatinya selalu memiliki peranan yang cukup besar dalam eksistensi suatu negara. Kesamaan cita-cita menjadi salah satu faktor utama untuk memperkenalkan dan memajukan suatu negara, khususnya bagi negara-negara Melanesia saat ini. Latar belakang mungkin berbeda, namun kesamaan cita-cita haruslah sama dan diperjuangkan.

Festival Kebudayaan Melanesia 2015 bukan hanya sekedar ajang silaturahmi, namun lebih dari itu. Dalam paparannya, Anies juga mengingatkan untuk selalu menyamakan pemahaman tentang adanya persamaan kebiasaan atau cara hidup, kebudayaan, kesenian, cara berpakaian, bahasa, dan seni budaya lainnya antarnegara anggota Melanesia. Dengan begitu, interaksi dan rasa saling memiliki antarnegara Melanesia akan terus terjalin.

“Jangan cuma merawat dan melestarikan, tapi kita juga harus mengembangkan. Sebab, jika hanya merawat, kita pasti akan selalu berpatok pada masa lalu. Festival ini menjadi ajang mengekspresikan budaya. Mari kita gulirkan babak baru. Tanggung jawab kita adalah memulai dan meneruskan pertemuan-pertemuan selanjutnya. Jangan berhenti di sini!” tukas Anies menutup sambutan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *