Bandara Internasional Yogyakarta Dongkrak Sektor Pariwisata Purworejo

PURWEREJO – Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta Internasional Airport (YIA) dianggap akan mampu mendongkrak kinerja sektor pariwisata Purworejo dengan jarak dari bandara baru tersebut hanya sekitar 30 km.

Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo untuk kesiapan infrastruktur di Bandara Internasional Yogyakarta disambut baik oleh masyarakat Kabupaten Purworejo.

Bupati Purworejo Agus Bastian saat menyampaikan sambutannya dalam Pagelaran Wayang Kulit dengan lakon “Gatot Kaca Winisudha” yang ditampilkan oleh Dalang Nyai Dwi Puspita Ningrum, di Alun-alun Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Kamis (29/8/2019) malam menyampaikan apresiasi karena telah dibangun Yogyakarta International Airport (YIA) yang lokasinya berdekatan dengan Purworejo.

Pagelaran wayang kulit tersebut juga dihadiri Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo serta beberapa Menteri Kabinet kerja seperti Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

“Terima kasih Pak Jokowi, karena dengan adanya Bandara YIA bisa ikut memajukan Purworejo. Sehingga wisatawan yang datang bisa berkunjung ke sini,” kata Agus Bastian.

Dalam sambutannya, Bupati Purworejo Agus Bastian mengatakan, pihaknya sedang melakukan pembenahan destinasi-destinasi wisata yang ada di Purworejo. Pihaknya berharap keberadaan YIA yang mampu menampung 20 juta penumpang per tahun bisa memberikan dampak positif terutama bagi perkembangan pariwisata Purworejo.

“Kami sedang bersolek dan merenovasi objek wisata contohnya DeLoano dan ada juga beberapa pasar yang semuanya buka saat liburan seperti Pasar Menoreh. Pasar itu menjajakan jajanan khas Purworejo,” katanya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan, saat ini segmen yang menjadi sasaran dari pembangunan destinasi wisata tersebut adalah wisatawan milenial yang menyukai jenis wisata pengalaman baru. Selain itu, objek wisata yang viral di media sosial alias wisata digital juga sangat digemari oleh wisatawan milenial.

“Jadi sasaran akhirnya sebenarnya milenial, ternyata 50 persen yang datang ke Indonesia itu milenial yang salah satu kesukaan mereka berkaitan dengan pengalaman baru, yang kedua digital. Jadi destinasi seperti ini menurut kita biasa tapi menurut milenial tidak,” ujar Menpar Arief Yahya. (red/gr)

Guntur Sakti
Kepala Biro Komunikasi Publik

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *