JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menegaskan komitmennya untuk berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) guna mempercepat tercapainya swasembada pangan nasional. Komitmen ini akan diwujudkan melalui sejumlah program strategis yang telah disepakati bersama.
“Kadin adalah mitra strategis pemerintah, dan kami siap mendukung penuh upaya Kementan dalam meningkatkan ketahanan pangan. Dalam diskusi selama dua jam, kami menemukan banyak peluang kerja sama yang dapat segera direalisasikan,” ungkap Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang Pertanian, Devi Erna Rachmawati, usai pertemuan dengan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Jakarta, Senin (20/1).
Salah satu langkah yang akan diambil adalah memanfaatkan jaringan Kadin di daerah (Kadinda) untuk memperluas dan mengoptimalkan lahan-lahan potensial melalui ekstensifikasi. Devi menyebut, “Kami memiliki banyak lahan potensial di daerah yang bisa dikembangkan, dan Kadinda akan memaksimalkan peluang ini.”
Selain ekstensifikasi, Kadin juga akan menggenjot intensifikasi pertanian dengan memanfaatkan teknologi modern dan pupuk organik. Bersama IPB University, Kadin sedang mengembangkan pupuk organik yang mampu meningkatkan produktivitas hingga 7 ton per hektare.
“Jika intensifikasi ini diterapkan secara masif, kami yakin swasembada pangan bukan lagi mimpi. Ini adalah target realistis,” tambah Devi dengan optimisme.
Kerjasama formal antara Kadin dan Kementan akan dituangkan dalam Nota Kesepahaman (MoU), yang rencananya akan ditandatangani oleh Mentan Andi Amran Sulaiman dan Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, dalam waktu dekat.
Devi juga menyoroti rencana hilirisasi komoditas strategis, seperti beras, jagung, tebu, dan gula, yang selama ini masih bergantung pada impor. Ia menyebut bahwa oversupply jagung bisa diolah menjadi produk bernilai tambah, seperti nasi jagung, untuk kebutuhan domestik maupun ekspor.
“Kami juga sedang menjajaki potensi pemanfaatan sekam padi sebagai energi terbarukan. Dalam waktu dekat, kami berencana mengundang investor, termasuk melalui kunjungan ke India, untuk memperkenalkan peluang besar ini,” jelasnya.
Di sisi lain, Komite Tetap Promotion Branding Program Urban Farming dan Petani Milenial Kadin, Gilang Dirga, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam sektor pertanian.
“Generasi milenial dan Gen Z harus melihat pertanian sebagai sektor yang strategis dan menarik. Indonesia ini negara agraris dengan potensi besar. Jika mereka terlibat, kita tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tapi juga membuka peluang besar untuk inovasi,” ujar Gilang.
Kadin optimistis bahwa kerja sama erat dengan Kementan akan menjadi langkah awal yang kuat menuju tercapainya swasembada pangan yang berkelanjutan dan peningkatan daya saing agribisnis Indonesia di kancah global. (***)