[dropcap color=”#888″ type=”square”]T[/dropcap]im kesenian Indonesia yang diwakili Grup tari Gita Gantari Khatulistiwa (GGK) Jakarta dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Tari Universitas Hassanuddin (Unhas) Makassar mencetak prestasi membanggakan dengan berhasil meraih juara di World Championship of Folklore World Folk 2014 yang berlangsung pada 21-30 Agustus lalu di Bulgaria.
GGK meraih juara 1 (emas) untuk kategori Folklore Ensemble; UKM Seni Tari Unhas meraih juara kedua kategori Dance Ensemble; dan Grup musik tradisional Garuda Muda yang merupakan grup musik GGK mendapatkan juara pertama kategori Instrument Ensemble.
Baik grup tari GGK maupun Unhas tampil mendapatkan apresiasi penonton dalam setiap penampilannya. Grup GGK, yang terdiri dari para pelajar/penari dari SMA Lab School Cibubur, Fakultas Teknik Universitas Indonesia dan grup musik tradisional Garuda Muda dan dipimpin Leo Mokodompit, dengan 60 orang anggota menampilkan Tari Saman yang dimodifikasi, Tari Greget Dinke (Betawi), Katong Parangpuan (Papua), dan Tamananai (Sumbar) merupakan gabungan dari Tari Indang, Randai dan Tempurung.
Grup Tari GGK, meraih prestasi mengagumkan dengan medali Emas yang diperoleh untuk kategori Individual Performers of IV World Championship of Folklore World Folk 2014 dan penghargaan Essential Contribution at Preserving and Developing of The World Traditional Folklore Arts. Bagi GGK ini adalah penampilan keduanya di Bulgaria setelah tahun lalu menyabet juara kedua.
Adapun UKM Seni Putra Tari Unhas yang terdiri dari kumpulan 15 mahasiswa dari berbagai fakultas membawakan beberapa tarian etnik dari Sulawesi Selatan, yaitu tarian etnik Bugis, Makassar, Toraja dan Mandar. Pimpinan grup tari Unhas, Elis S. Anwar, menyatakan prestasi ini adalah berkat usaha keras tim, dimana untuk berpartisipasi dengan melakukan persiapan selama enam bulan. Bagi UKM Seni Tari Unhas, kompetisi ini baru pertama kali mereka ikuti.
World Folk 2014 festival budaya terbesar di Bulgaria dan Eropa diadakan setiap tahun diikuti 90 grup tari dari 21 negara dengan peserta mencapai sekitar 3.000 orang sebagian besar berasal dari negara tetangga Bulgaria dan negara lainnya seperti Iran, Cina, Rusia, Georgia, Armenia, Kroasia, dan Turki. (ant/gardo)