JAKARTA – Teater Kembali Satu, Jakarta mempersembahkan pertunjukan ke-9 bertajuk ‘Dhesthi Dhiri Dhuk’. Pementasan yang disutradarai oleh Mameth Z Tgong ini ditampilkan pada di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) , pukul 20.00 WI , di Gedung Kesenian Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Usai tampil di GJKJ, ‘Dhesthi Dhiri Dhuk’ juga akan tampil pada Jumat-Sabtu, (11-12/20/2019) di Anjung Seni Idrus Tintin Kompleks Bandar Seni Raja Ali Haji (Bandar Serai), Riau.
Para pelakonnya, yakni Adi Irawan sebagai Hafazka, Dina Cf sebagai Maretta, Lukman sebagai Bapak Sobarry, Buitenzorg sebagai Obong, Dani Husein sebagai Calone, Nurul Paramitha sebagai Ellena, Nakka Rosandi sebagai Kartoleo, Suyudi sebagai Plecit dan Nurlita Fitriah sebagai Tintring.
Naskah berkisah tentang sepasang suami istri yang dikejar hutang dan harus menghadapi perdebatan yang tak menemukan titik terang untuk masalah kehidupan dan finansial akan diangkat oleh Teater Kembali Satu ke atas panggung pertunjukan teater.
Hafazka dan Meretta berhutang pada rentenir dan masih tinggal di rumah Bapaknya (orang tua Hafazka). Perdebatan mereka berawal dari keinginan Maretta untuk bekerja demi menutupi kebutuhan-kebutuhan rumah tangganya ditentang oleh sang suami, Hafazka, yang menginginkan istrinya untuk tinggal dirumah karena bapaknya yang mulai terus sakit.
Sebagai seorang pelukis, penghasilan Hafazka tidak jelas setiap bulannya, hingga suatu saat ia kedatangan kawan dekatnya yang merupakan seorang calo lukisan. Hafazka mendapat harapan ketika Calone membawa koleganya ke rumah untuk melihat hasil karya lukisannya.
Kolega Calone berminat untuk membeli lukisan tersebut yang membuat tenang sepasang suami istri ini untuk menutupi hutangnya. Akan tetapi saat rentenir itu datang ke rumahnya, mereka justru mendapatkan kabar yang mengejutkan bahwa hutang mereka telah dibayarkan oleh seseorang. Hafazka kaget dan tidak dapat menerima hal tersebut.
Teater Kembali Satu
Perjalanan dari panggung ke panggung selalu memberi pelajaran dan pengalaman yang berharga bagi Teater Kembali Satu. Dari perjalanan ini kemudian gagasan-gagasan terus berkembang seiring dengan perkembangan teater yang mengalami perubahan-perubahan dan beradaptasi dengan kemajuan zaman.
Teater yang pada hakekatnya merupakan suatu wadah untuk meringkas-padatkan pengalaman manusia yang terjadi dalam suatu konteks dari situasi kebudayaan aktual dalam kehidupan yang kini dan nyata yang kemudian digambarkan dalam bentuk visual maupun oral yang didalamnya memiliki pesan.
Sajian ini merupakan wujud konsistensi Teater Kembali Satu untuk berkreasi di bidang seni teater. Dibentuk karena kegelisahan dan semangat teater, kajian studi dan pentas panggung, Teater Kembali Satu merupakan kelompok seni pertunjukan yang menjadi wadah ekspresi dan berbagai gagasan estetika dengan sarat nilai-nilai yang tetap terus digali dari berbagai aspek kehidupan.
Beberapa aktivis teater dari berbagai kelompok masyarakat baik umum, pelajar maupun mahasiswa bersepakat mendirikan grup sebagai tempat beraktivitas dalam kegiatan seni dengan nama Teater Kembali Satu (K_1) bertempat di daerah Grogol, Jakarta Barat pada 1 Maret 2008. (red/gr)