TARI Lariangi dari Wakatobi, Sulawesi Tenggara kini sedang uji petik untuk melengkapi dokumen yang diperlukan menjadi warisan budaya tak benda Indonesia ke Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO). Hal ini dilakukan oleh Tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wakatobi, La Ode Puasa mengatakan, tarian tradisional Wakatobi itu diusulkan menjadi warisan budaya tak benda karena dinilai unik.
“Tari Lariangi merupakan perpaduan antara kebudayaan Melayu dan Kebudayaan Kerajaan Majapahit,” katanya di Kendari, Selasa (17/11/2015).
Menurutnya, di masa lampau tarian itu ditampilkan, untuk menyambut tamu-tamu agung atau tamu kehormatan dari Kesultanan Buton dan kesultanan lain di Indonesia.
Saat ini seperti dilansir Antara, ia melanjutkan, tarian tersebut masih dipertunjukkan untuk menyambut tamu-tamu kehormatan dari berbagai daerah dan negara lain yang mengunjungi Wakatobi.
“Kami meyakini Tarian Lariangi masih asli, karena lagu-lagu yang dinyanyikan para penari tarian tersebut sudah tidak dipahami lagi oleh anak-anak generasi sekarang,” katanya. (gr)