MEDAN – Sehari setelah memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-75, Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU) yang biasa berkantor di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 33, Medan, Sumatera Utara, akan ‘angkat kaki’ ke komplek Tapian Daya, Jalan Gatot Subroto Medan, pada Selasa (18/8/2020).
Menurut beberapa seniman yang ‘mangkal’ dan berkaya di bekas kompleks kuburan Tionghoa itu, pemindahan tersebut terkesan tergesa-gesa. Sebab, di tempat yang baru, di Tapian Daya (Taman Impian Kebudayaan Sumatera Utara) yang diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara, Marah Halim Harahap tahun 1976 itu, banyak yang belum direnovasi sebagaimana layaknya komplek seni dan budaya.
Seniman Suyadi San menjelaskan, akan mengawal terus penyerahan fasilitas TBSU dari Pemprovsu ke Pemko Medan. Sebab seperti dikatakan Plt Walikota Medan, Akhyar Nasution, TBSU tidak akan dirubah fungsi. TBSU akan tetap menjadi pusat kegiatan kesenian Medan yang nantinya bernama, Medan Art Centre
“Saat ini kita sudah berembuk dengan seniman untuk mengawal perpindahan TBSU di Tapian daya dan juga TBSU yang akan menjadi milik penuh Pemko Medan. Dalam waktu dekat kita akan audensi ke DPRD Medan dan Sumut, Koordinator Urun Rembug Seniman Medan,” ujarnya, Minggu (17/8/2020)
Aktivis Kebudayaan di kota Medan Budi AU berharap, TBSU tetap difungsinya sebagai semula menjadi tempat seniman berekspresi.
“Tapian Daya saat ini masih belum memadai untuk satu kegiatan kesenian. Sebab gedung pertunjukan sama sekali belum siap. Jikapun ada baru open stage yang ada di sana, dan Tapian Daya itu masih banyak yang belum diperbaiki, seperti atap bocor, lantai keropos atau tidak bagus lagi, dan banyak lagi,” katanya.
“Saya berharap, Aset Gedung TBSU yg mempunyai nilai sejarah yang cukup panjang, setelah dilimpahkan kepada Pemko Medan nanti, tetap difungsikan sebagai tempat berkesenian dan kebudayaan. Sebab Kota Medan sudah menjadi Metropolitan,” bebertnya.
Budi AU menegaskan, Kota Medan sudah selayaknya mempunyai gedung kesenian yang berkwalitas internasional, sebagai syarat tempat kegiatan seni dan kebudayaan di wilayah.
Karena itu eks Gedung TBSU, katanya, masih layak menjadi sentral kesenian dan Kebudayaan, karena persis dekat dengan pusat Kota Medan, terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan dekat tidak jauh dari Lapangan Merdeka Kota Medan, Kantor Walikota Medan, Lapangan Benteng, Kantor Dinas Pariwisa Medan.
“Oleh karenanya, mohon bantuan seniman agar kita cepat membangun gedung kesenian yang representatif,” tegasnya.
Diwaktu yang bersamaan, Tsi Taura, seniman, mengatakan bahwa ia tak dapat memberi komentar banyak, menurutnya, itu sudah kebijakan pemangku kekuasan.
“Kita ngikut aja. Harapan saya kedepan, tempat penggantinya benar-benar dapat digunakan bagi para seniman dengan segala perlengkapan gedungnya yang cukup baik. Hingga kiblat sastra kembali ke Sumut. Saya berharap, Gedung Taman Budaya yang baru nanti, lebih baik lagi dari gedung Taman Budaya sebelumnya,” kata Tsi Taura.
Ketika berita diturunkan, KUPT Taman Budaya, Rahmad, belum bisa dimintai keteragan. (er).