JAKA Perdana dengan muka bonyok tiba di Bandara Kualanamu. Suasana masih sepi. Dua jam mendatang jadwal keberangkatannya. Ia memasuki kantin yang ada ruang smokingnya. Di
RAKA PERDANA mengikuti laju sepeda motor Tan Tualang menuju arah kota rambutan Binjai. Ia juga mengenderai sepeda motor. Ia menaruh curiga, lelaki itu menyimpan banyak
(89) Cerpen Mini (Cermin)‘Asmara Tanah Melayu (3)’ SENJA baru saja berlalu saat Tualang mengetuk pintu rumah Sri Maharani. Langit cerah, angin bohorok berembus lembut. Emak
BISIKAN Tan Tualang membuat Sri Maharani seperti mendapat durian runtuh. Hatinya berbunga-bunga, gembira tak kepalang-tanggung. Emak Sri melihat kegembiraan putri semata-wayangnya yang belakangan ini kelihatan
TAN Tualang sudah lama tak menginjakkan kakinya ke tanah leluhurnya, Bohorok dan Sukaraja. Ketika banjir bandang menggulung Bohorok dan Bukit Lawang, ia bersama Tok Mejin
LIMA purnama sudah berlalu, Tengku Ulang Alas berpulang ke alam keabadian. Raka Perdana belum juga mengetahui rahasia kalung kembar yang ia miliki bersama Tengku Sita
MENJELANG tengah malam di pinggiran makam alm Tengku Ulung Alas sangat terasa suasana mistis. Aroma setanggi menyucuk hidung. Udara begitu sejuk, desiran angin menyelusup raga
TAN TUALANG membawa putri yang bersamanya dari Batavia ke Limau Sundai, kota rambutan, Binjai. Di Limau Sundai itulah, Tengku Jurung, ayah Tan Tualang bertempat tinggal.
TIGA hari menjelang purnama tiba, Tora sangat gelisah ia dibayangi alm Tengku Ulung Alas. Hal serupa dialami juga oleh Marissa. Sebuah pesan dalam mimpi yang
KETIKA Paulina tiba bersama Datuk Panglima Hitam di tempat hajatan, lagu sri mersing sedang mengalun, lagu itu selalu disuarakan penyanyi jiran, Siti Nurhaliza, perempuan bersuara
DARI kejauhan menggema lagu-lagu melayu ciptaan Nurainun, penyanyi legendaris kelahiran Stabat, Sumatera Utara. Lagu yang sudah sangat lama tak didengar Mat Kilau.Lagu Keluhan jiwa, bunga
MAT KILAU bersama Paulina, istrinya hendak ke Simpang Kramat menjenguk atoknya, Tengku Husein Petir. Dia ingin mencoba melunakkan hati keras si atok, hingga kini tak
KETIKA Marissa membuka pintu rumah karena terdengar suara bel yang panjang, ia kaget bukan kepalang. Tora bersama perempuan yang sama sekali tak dikenalnya. Dia tak
AZAN magrib baru saja usai berkumandang di menara mesjid Istiqlal, Tora dan perempuan di bawah rambung itu menuju Blok M dan terus menelusuri daerah Kemang,
MALAM kedua hilangnya Sita Maharani, naluri intelijen Tora, mantan aparat penuntut itu bergulir. Lewat tengah malam ia memasuki kamar semedi alm Tengku Ulung Alas. Ketika
TUJUH hari kematian Ulung Alas pelayat-pelayat masih ada yang bertahan di rumah duka. Tanah pemakaman masih basah. Mereka yang belum beranjak pulang, Datuk Panglima Hitam,
TENGKU TORA dengan cepat mengirim kabar duka cita kepada murid-murid Tengku Ulung Alas dan pendekar-pendekar handal tanah melayu Langkat, Tengku Husein Petir, Datuk Panglima Hitam,
TENGKU TORA sudah lama tak mengunjungi gurunya di Sukaraja Bohorok. Biasanya tiap malam purnama dia mengunjungi gurunya itu, Tengku Ulung Alas. Di malam purnama sang
TENGKU Ulung Alas tertanya-tanya kenapa Raka pingsan dan pingsan lagi. Ia mengeluarkan kemampuan pengobatan paling tinggi yang dimilikinya. Dia membalik-balik tubuh Raka sambil menyembur sirih
TENGKU SITA MAHARANI memandang cemas kondisi Raka Perdana. Ditatapnya wajah ayahnya, Tengku Ulung Alas. Tatapan yang mengisyaratkan pertanyaan bagaimana kondisi Raka yang sebenarnya. Siayah cepat
LEWAT TENGAH MALAM pulangnya Raka dan Ningrum, hujan turun sangat lebat, angin bahorok mengamuk. Rumah -rumah di pinggiran sungai kupak-kapik, petir memekik-mekik membuat warga panik.
SEORANG lelaki dan perempuan berlari-lari kecil menuju gate 5 Bandara Soekarno Hatta. Pesawat telah boarding, mereka telat dihadang macat di pintu tol menuju Bandara. Mereka
HARI itu, pertemuan Sonya dengan Mat Kilau tak terelakan, dalam sebuah pesta perkawinan adat melayu kerabat mereka di Tomuria Hall, kota rambutan. Mat Kilau dan
MAT Kilau berangsur berubah kembali pikirannya. Dia mulai tenang, jiwanya mulai meretas kegelapan. Dia mulai rajin ke mesjid di waktu subuh bersama istrinya. Shalat malam
LELAKI itu berjaket hitam, berkaca mata gelap, bercelana levis pudar berjalan santai di selasar rumah sakit swasta yang terletak di jalan Sisingamangaraja, tak jauh dari
HAMPIR tiga tahun Mat Kilau tak memberi khabar pada istrinya, Sonya. Sonya tenang-tenang saja, seperti tak peduli suaminya. Dia hanya menghormati Tualang Petir dan Umi
HAMPIR setahun Mat Kilau bertugas di negeri seribu benteng, Ternate, selama itu pula, Mat Kilau tak mencecahkan kaki ke kampung halamannya. Sejak dia kembali ke
TUJUH hari kematian Tengku Tualang Gayo, Mat Kilau meninggalkan kampung leluhurnya, kembali ke Ternate menjalani tugas barunya. Situasi sudah aman dan terkendali. Sementara istrinya, Sonya
BINJAI – Kemarin, Sabtu, 1 Agustus 2020 ada yang baru di Komunitas Sastra Masyarakat Binjai (Kosambi) yang alamatnya di Jl Palembang Kota Binjai. Apa itu?
TEPAT jam 08.00 Wib pesawat yang ditumpangi Mat Kilau mendarat di Bandara Polonia Medan. Mereka berpisah di sini. Mat Kilau dijemput Tengku Tora melaju ke
MATAHARI sudah di atas kepala ketika Pesawat Mandala Air Line dari Manado mendarat di Soekarno Hatta.Saat menuju pintu keluar, Mat Kilau bersama Paulina berpapasan dengan
BUMI Ternate sunyi sepi. Sesekali terdengar suara letupan. Orang-orang berlari. Terkejut seperti letusan gunung Gamalama di Maluku Utara.Suara gaduh, suara teriakan yang tak dimengerti Mat
CUTI tahunan Mat Kilau berakhir di tujuh hari kematian Sri Kemala. Dia segera kembali bertugas di daerah gambut Tanjung Jabung Barat, yang lebih dikenal dengan
MENJELANG keberangkatan jenazah Putri Sri Kumala ke pemakaman dibacakan riwayat hidupnya. Mewakili keluarga Mat Kilau berpidato penuh haru. Pelayat banyak yang tak mampu menahan tangis.
KEDATANGAN Mat Kilau bersama Sonya ke rumah Putri Sri Kumala yang semula menghunjam sembilu ke hulu hati Sri Kumala. Dia merasa dibakar perasaan padahal sebelumnya
TAMAT SMA Putri Sri Kumala dan Sonya menyeberang ke Batavia. Keduanya ingin jadi pramugari. Hal tersebut mereka mimpikan karena adanya anggapan pramugari gajinya besar. Bisa
PESAWAT Garuda dari Jakarta baru saja mendarat di Bandara Kualanamu. Mendung menyelimuti langit bumi Kabupaten Deli Serdang itu. Awan menghitam. Angin laut berembus sejuk. Beberapa
MALAM hilangnya Mat Kilau semua keluarga tuanya berkumpul di rumah ayahnya. Rapat dipimpin oleh Atok Mat Kilau, Tengku Husein Petir. Si Atok mengusulkan pada ayah
HAMPIR sepuluh tahun Mat Kilau tak pulang kampung. Terakhir di mencecah tanah kelahirannya ketika emaknya meninggal dunia. Saat itu Mat Kilau belum menikah. Dia anak
SETELAH tiga kali dua puluh jam, Haji Ulok dan Tan Tualang menunggu kedatangan Chadijah, menjelang magrib, gadis manis, tinggi semampai, berambut sebahu mengetuk pintu rumah