TERBENTANG sebuah pemandangan di pegunungan yang indah. Pemandangan seperti lukisan alam yang menawan terhampar luas. Pemandangan ini cukup menggoda siapa saja untuk menikmatinya. Alam orang

DEWI Mutiara dirundung kesedihan yang mendalam. Tiga bulan lebih sudah Marlina tidak pulang. Siang dan malam Dewi Mutiara memikirkan Marlina yang tidak tahu dimana rimbanya.

RUWONDO dengan terpaksa dan angkuh menerima Rakat. Ruwondo berharap cemas mata-mata ini memberikan informasi yang menggembirakan hatinya. Untuk menunjukkan kesombongannya, Ruwondo pun berberjalan ke arah

REMBULAN terang menderang. Sinar lembutnya jatuh pekarangan rumah Melayu. Tanaman kembang Rabiah terlihat disapu cahaya bulan. Suara-suara malam terdengar diantara suara kenderaan yang melintas di

MARLINA dikagetkan ketika petir menggelegar di angksa. Langit seperti terbelah. Sebentar lagi hujan akan turun. Spontan Marlina memegang pergelangan tangan Hamzah. Melihat Marlina panik, Hamzah

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.