JAKARTA – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian ESDM melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan Status Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, naik dari Siaga (Level 3) menjadi Awas (Level 4), Jumat (22/9/2017) malam.
“Status Awas berlaku terhitung mulai tanggal 22/9/2017 pukul 20.30 Wita,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan.
Peningkatan Status Gunung Agung karena adanya peningkatan aktivitas vulkanik. Dijelaskan Sutopo, level Awas adalah level tertinggi dalam status gunungapi.
Rekomendasi PVMBG kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sekitar kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 9 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung.
Serta ada perluasan sektoral ke arah Utara, Timur Laut, Tenggara dan Selatan-Baratdaya sejauh 12 kilometer.
“Di dalam radius ini tidak boleh ada wisatawan atau aktivitas masyarakat di dalamnya,” katanya.
SIAPKAN BANDAR UDARA
Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah menyiapkan lima bandar udara untuk mengantisipasi adanya gangguan penerbangan di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali akibat aktivitas Gunung Agung meningkat.
“Kami sudah siapkan bandara di sekitar Bali,” katanya kepada wartawan, usai dialog bertema ‘Tiga Tahun Pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla’, di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (23/9/2017).
Ia mengatakan bandara yang disiapkan itu adalah di Lombok, Makassar, Banyuwangi, Surabaya, dan Malang. Kendati demikian, dia berharap Gunung Agung tidak meletus agar tidak mengganggu penerbangan dan sektor pariwisata di Bali. Sejauh ini, ia mengatakan penerbangan di Bali masih normal kendati terjadi peningkatan aktivitas Gunung Agung.
Sebelumnya, pengelola Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali menyatakan penerbangan di bandara setempat tidak terpengaruh dengan peningkatan status aktivitas vulkanik Gunung Agung yang telah menjadi level awas. (***/gr)