Pendidikan dasar Saka Pariwisata Cabang Sleman akan dilaksanakan ditiga lokasi, yaitu di Kecamatan Depok, Kecamatan Godean dan Kecamatan Kalasan.
SLEMAN – Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah memiliki Saka Pariwisata sejak tahun 2014. Keberadaan Saka Pariwisata ini dimaksudkan untuk mendidik generasi muda yang berkualitas sekaligus mendukung dan mengoptimalkan pemasaran pariwisata. Hal tersebut dikarenakan pramuka merupakan akar budaya yang kuat dan memiliki peran yang strategis untuk membangun bangsa.
Demikian dinyatakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Ir. AA Ayu Laksmidewi TP, MM sekaku Ketua Majelis Pembimbing Saka Pramuka Pariwisata Kwarcab Sleman periode 2014 – 2019, Minggu 2 Oktober 2016 di SMK PI Ambarukmo, Condongcatur Depok Sleman saat membuka Pendidikan Dasar Saka Pariwisata.
Ayu menambahkan bahwa Saka Pariwisata memiliki peran yang signifikan dalam upaya mendukung perkembangan kepariwisataan Kabupaten Sleman melalui aktivitas nyata yang dilakukan oleh para generasi muda. Program ini akan memberikan manfaat ganda yaitu pembinaan generasi muda sekaligus upaya promosi dan pemasaran pariwisata. Hal ini dinilai penting karena Kabupaten Sleman memiliki potensi pariwisata yang sangat prospektif untuk dikembangkan.
Dengan adanya Saka Pariwisata yang terbagi atas 3 (tiga) krida, yaitu krida penyuluh wisata, krida kuliner wisata dan krida pemandu wisata diharapkan kedepan perkembangan kepariwisataan di Kabupaten Sleman dapat semakin baik. Dengan demikian semakin banyak komunitas yang peduli dan berkontribusi nyata terhadap kepariwisataan Sleman maka sektor ini akan dapat tergarap dengan baik dan didukung oleh banyak pihak. Ujungnya destinasi wisata di Sleman dapat menjadi acuan dan pilihan utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.
Pendidikan dasar Saka Pariwisata Cabang Sleman akan dilaksanakan ditiga lokasi, yaitu di Kecamatan Depok, Kecamatan Godean dan Kecamatan Kalasan. Pendidikan dasar Saka Pariwisata yang dilaksanakan Minggu 2 Oktober 2016 di SMK PI Ambarukmo merupakan yang pertama kalinya dan diikuti oleh 30 peserta. Adapun materi yang disampaikan dalam pendidikan dasar tersebut meliputi “Saka Pariwisata” oleh Bambang Pamungkas dan Tri Muryanti, “Sadar Wisata” oleh Niana Rochma, SS, “Ekowisata” oleh Wijaya, S.Hut, M.Sc dari Pusat Studi Pariwisata UGM dan “Paket Wisata Ekowisata” oleh Guntur Eka dari ASITA. (rl/gr)