Sanur Village Festival 2017 Mengusung Tema Unity in Diversity

oleh -2,027 views
Foto: Poster Sanur Village Festival 2017. (ist)

Gapuranews.com – Jakarta, Fesival Desa Sanur ke-12 tahun 2017 (SVF 2017) yang diselenggarakan dari 9 – 13 Agustus 2017, akan menghadirkan sebuah festival yag sedang bangkit dengan mewujudkan, menyalakan dan berbagi semangat persatuan bangsa dengan nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika atau Unity in Diversity.

Ketua SVF Ida Bagus Gede Sidharta Putra, menyebutkan bahwa belakangan ini berbagai isu di Tanah Air telah memindahkan unsur masyarakat untuk mengakui perbedaan jiwa bersatu di Indonesia. tapi kondisi ini tidak berarti kita hanya diam saja dan lambat laun membiarkan perbedaan ini menciptakan ke tidak harmonisan dalam kesatuan. SVF sebagai festival yang didasarkan pada “The new spirit of heritage”, menyadari bahwa nilai Unity in Diversity merupakan bagian penting dari gerakan moral yang harus terus berkembang.

“Re-penguatan nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika adalah proses kebangkitan negara. Kebencian dan kekerasan yang luas di dunia maya dan dunia nyata telah membangkitkan kesadaran, karena ini merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa-bangsa. SVF dengan programnya mencoba menciptakan ‘festival kebangkitan’ dengan mengirimkan pesan yang baik untuk persatuan bangsa dengan nilai kesatuan dalam keanekaragaman.

“Selama perjalananya, Sanur Village Festival 2017 selalu menampilkan keragaman budaya dalam programnya dengan Duta Seni dan Budaya dari kepulauan Indonesia, menunjukan bahwa masyarakat Sanur sangat terbuka untuk semua warga negara Indonesia. Fakta ini juga didukung oleh masyarakat internasional untuk berkunjung setiap tahunnya. SVF menilai bahwa Unity in Diversity menjadi sangat relevan dipilih sebagai tema festival, sebagai bagian dari perwujudan cinta kepada bangsa Indonesia”, ujar Ida Bagus.

Program SVF 2017 juga menempatkan semangat persatuan negara dan nasionalisme dalam bentuk simbol, gambar, dan pesan sesuai konteks ini. Kunjungan masyarakat SVF semoga bisa menjadi bagian yang terintegrasi dalam proses kebangkitan ini. (Rayza Nirwan/gr)