TAK terasa Samarinda saat ini telah berusia ke-348 Tahun. Begitu banyak perkembangan yang jauh ada di kepala kami, namun tidak bisa dipungkiri, masih begitu banyak kekurangan di kota ini. Setelah tahun lalu kami membuat 347 project yang berisikan 34 harapan masyarakat dirangkum dalam 7 menit, pada ulang tahun Samarinda yang ke 348 ini kami pun berinisiasi untuk membuat sebuah bingkisan kecil dari kami untuk kota yang membuat kami bertemu dan meraih setiap mimpi yang kami buat bersama.
Hampir setiap hari kami melihat keluhan tentang kota ini di sosial media. Kami pun berpikir “Apa Tidak Ada Orang Baik Di Kota Ini ?”. Berangkat dari kalimat inilah akhirnya kami pun mencari orang– orang yang lebih memilih turun tangan membangun kotanya daripada menghabiskan waktu hanya mengeluh tentang kotanya. Perjalanan mencari “Local Heroes†ini ternyata sangatlah mudah kami menemukan personal beserta komunitas yang bahu-membahu membangun kota Samarinda dengan cara mereka sendiri itu ada di sekitar kami.
Untuk pertama kali bertemulah kami dengan Misman, seorang mantan wartawan warga Sungai Karang Mumus yang secara sukarela membersihkan Sungai Karang Mumus setiap hari. Kegiatan yang dilakukan oleh Misman akhirnya membuat orang–orang di sekitarnya untuk tergerak membantu Misman dan mendirikan sebuah gerakan bernama Gerakan Memungut Sehelai Sampah Di Sungai Karang Mumus.
Setelah itu bertemulah kami dengan Maulani Faradina dari komunitas Samarinda Menyala yang memiliki misi meningkatkan minat baca terhadap anak–anak di Kota Samarinda yang melaksanakan kegiatan membaca buku bersama anak – anak setiap hari Sabtu dan Minggu di Taman Cerdas.
Kami pun bertemu dengan Fadil Anwar. Ia mendirikan Dompet Peduli Samarinda untuk berbagi kepada sesama di kota Samarinda dengan Tagline “Berbagi Itu Menyenangkanâ€
Di Sektor Budaya bertemulah kami dengan Anas Maghfur seorang pengusaha lokal yang berusaha untuk melestarikan budaya dengan mendirikan Aemtobe dimana didalamnya ia juga membangun gerakan #kampanyebudaya. Tujuan gerakan ini adalah menumbuhkan rasa mencintai budaya serta mencintai produk – produk Lokal.
Di Industri kreatif kami bertemu dengan Firly Firdauzy seorang pengusaha muda asli Samarinda yang begitu memiliki concern dan kepercayaan bahwa industri kreatif di kota ini sudah seharusnya memiliki tempat untuk memperlihatkan karya mereka kepada khalayak ramai, hal inilah yang memicu dirinya untuk mendirikan sebuah tempat bernama Juanda Avenue sebagai Landmark Creativity In Samarinda.
Dalam perjalanan proses pembuatan #SMR348 kami pun bertemu dengan Azizah seorang wanita mungil yang menurut kami memiliki talenta luar biasa dalam hal tarik suara. Akhirnya kami pun mengajak Azizah untuk membantu mengisi lagu di #SMR348 ini.
Kalimat “Apa Tidak Ada Orang Baik Di Kota Ini†terjawab sudah, kami melihat passion dan kecintaan mereka terhadap kota Samarinda. Mungkin bagi sebagian orang apa yang mereka lakukan sangatlah mudah, namun yang kami lihat, mereka lebih memilih turun tangan untuk bergerak membangun kota Samarinda daripada hanya sekedar mengeluh. Samarinda memang jauh dari kata Sempurna untuk sebuah kota namun kami pikir, Samarinda Layak Kita Cintai tentunya dengan kemampuan dan cara kita masing–masing.
Selamat Ulang Tahun Samarinda yang ke 348 !!
Terimakasih telah menjadi tempat dimana kami Lahir – Tumbuh dan Merealisasikan Mimpi Kami sampai Hari tua nanti.
#SMR348
PRDUCE BY : LLCH PRODUCTION
DIRECTED BY : CHRISTIAN SUWANDI & WISNU BRAMANTYA
PROJECT MANAGER: ENDATIS
CAMERAMAN : FUAD, DJAROT, WISNU BRAMANTYA, WAHYU ADITYA, RADJA PEA
EDITOR : WAHYU ADITYA
SOUNDTRACK : TANAH AIR COVERED BY AZIZAH – VOCAL , YUDIS – KEYBOARD, DENIS – SAMPEK