KEMENTERIAN Pariwisata (Kemenpar) menggandeng Global Sustainable Tourism Council (GSTC) bekerja sama mengembangkan destinasi pariwisata berkelanjutan di Indonesia dalam rangka memperingati Hari Pariwisata Dunia yang jatuh pada 27 September 2015.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, pembangunan pariwisata berkenjutan menjadi isu global yang menjadi perhatian semua negara termasuk Indonesia.
“Kemenpar memberikan perhatian khusus terhadap pembangunan destinasi pariwisata berkelanjutan,” katanya di Kantor Kemenpar, Jakarta, Senin (28/9/2015).
Oleh karena itu, sebagai komitmen terhadap pembangunan pariwisata berkelanjutan tersebut antara lain diwujudkan dalam penandatangan Kesepakatan Bersama (MoU) dengan GSTC yang disaksikan perwakilan UN Sustainable Development Solution Network.
MoU berlangsung dalam rangkaian seminar dan talk show menyambut Hari Pariwisata Dunia (HDP).
Sebelumnya Kemenpar telah menerima komitmen dari 20 kabupaten/kota yang siap melakukan pembangunan destinasi pariwisataberkelanjutan.
Pihaknya memfasilitasi pada trainer GSTC untuk memberikan pelatihan kepada para kader daerah dalam rangka mewujudkan pembangunan destinasipariwisata yang semakin lestari dan semakin sejahtera.
“Pelatihan ini berlangsung pada 2 Oktober 2015 dan 4 hingga 7 Oktober 2015,” katanya.
Dalam rangka Hari Pariwisata Dunia ini juga, Kemenpar bekerja sama dengan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) untuk memberikan sertifikat kepada 40 Â asosiasi yang terkait usaha wisata dalam rangka mengkonsolidasi dukungan terhadap program Kementerian Pariwisata.
GIPI merupakan mitra pemerintah yang terbentuk atas dasar Undang Undang Nomor 10 tahun 2009.
Sebagai informasi, hari Pariwisata Dunia yang jatuh pada 27 September setiap tahun diperingati di seluruh dunia, termasuk Indonesia sebagai negara anggota UNWTO (United Nations World Tourism Organization).
Peringatan HPD 2015 kali ini mengangkat tema “One Billion Tourists, One Bilion Opportunities” yang tahun ini penyelenggaraannya di pusatkan di Burkina Faso, Afrika Barat.
Hari ini dipilih karena pada hari yang sama tahun 1970, Anggaran Dasar UNWTO dirancang. Perancangan Anggaran Dasar ini dianggap sebagai tolak-ukur pariwisata dunia. Tujuan atas peringatan Hari Pariwisata Sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran akan peran pariwisata di komunitas internasional dan untuk menunjukkan dampak pariwisata akan nillai sosial, budaya, politik dan ekonomi dunia.
Pada pertemuan keduabelas di Istanbul, Turki, bulan Oktober 1997, Majelis Utama UNWTO memutuskan untuk menunjuk satu negara setiap tahun-nya untuk menjadi rumah dan bertindak sebagai rekan Organisasi dalam perayaan Hari Pariwisata Dunia. Tahun 2015, Burkina Faso menjadi tuan rumah penyelenggaraan Hari Pariwisata Dunia. Â (Nenny Vera Nova Sembiring)
Ilustrasi pesona alam Indonesia (ist)