NUSA DUA – Ratusan warga Bali agar mahir dalam proses pembangunan kebun karang untuk mendukung restorasi terumbu karang atau yang lebih dikenal dengan ICRG (Indonesia Coral Reef Garden). Pelatihan dilakaukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL).
Pelatihan yang digelar secara paralel di lima lokasi yaitu Nusa Dua, Pandawa, Sanur, Serangan dan Buleleng melibatkan kurang lebih 125 peserta di setiap lokasi dengan menggandeng beberapa lembaga swadaya masyarakat penggiat karang, diantaranya Asosiasi Koral Kerang dan Ikan Hias Indonesia (AKKII), Yayasan Alam Indonesia Lestari (LINI) dan Yayasan Lautan Kebun Koral sebagai pelaksana kegiatan.
Plt. Dirjen PRL TB. Haeru Rahayu yang akrab dipanggil Tebe meninjau langsung pelaksanaan pelatihan di beberapa tempat, salah satunya adalah lokasi pelatihan di Nusa Dua. Bersama tim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Tebe memastikan bahwa pelaksanaan ICRG sebagai salah satu program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah sesuai dengan yang diharapkan.
“Ini kita laksanakan di Bali karena Bali diharapkan bisa menjadi contoh bagi wilayah lainnya. Ke depan, jika program ini berjalan dengan sukses, kita bisa terapkan di wilayah-wilayah lainnya di Indonesia” ujar Tebe di Nusa Dua (29/10).
Tebe juga menyampaikan bahwa program ICRG ini menargetkan 11.000 tenaga kerja padat karya dengan total anggaran yang digulirkan Rp111,2 miliar. Oleh karenanya dukungan semua pihak baik pemerintah daerah, praktisi, LSM, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilan program ini.
Sementara itu di tempat yang sama, Ketua Umum Yayasan AKKII Dirga Adhi Putra Singkarru menyampaikan pelaksanaan ICRG di Pandawa dan Nusa Dua yang menjadi wilayah kerjanya ke depan bisa melibatkan banyak warga.
“Kami yakin untuk di Pandawa dan Nusa Dua saja akan menyerap kurang lebih 5.000 sampai dengan 6.000 tenaga kerja yang terdampak Covid-19,” ungkap Dirga.
I Komang Suarsa salah satu peserta pelatihan pembangunan coral garden mengungkapkan antusiasmenya dalam mengikuti kegiatan ini. Salah satu yang mendorong keikutsertaannya adalah karena karang di sekitar tempat tinggalnya sudah mulai rusak.
“Dengan program ini, saya ingin membantu memulihkan karang di tempat saya, dan bisa menjadi daya tarik wisata yang akan membangkitkan kembali perekonomian warga yang terdampak Covid-19,” ujar Komang.
Program restorasi terumbu karang terluas di Indonesia ini diluncurkan secara daring oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan bersama Menteri Kelautan Edhy Prabowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster pada awal Oktober lalu. (red)