JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah dan seluruh stakeholder memberi perhatian lebih terhadap penerapan pembelajaran tatap muka di sekolah. Hal itu menyikapi kasus Covid-19 yang mengalami tren kenaikan menyusul munculnya subvarian Omicron baru, khususnya BA.4 dan BA.5.
“Untuk mengantisipasi peningkatan kasus terhadap anak-anak, protokol kesehatan harus semakin dioptimalkan,” kata Puan.
Menyikapi imbauan Puan tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo ikut mengingatkan, agar pemerintah terus mewaspadai mengenai adanya tren kenaikan kasus Covid-19.
Tujuannya, sambung Rahmad mengantisipasi terkendalinya penanganan kasus Covid-19, terutama dalam proses belajar mengajar secara tatap muka di lingkungan sekolah.
“Apa yang disampaikan Mba Puan tepat dan saya setuju untuk menyikapi telah ditemukannya subvarian BA.2.75 itu saya kira kita harus waspada. Seiring dengan apa yang disampaikan Mba Puan untuk semakin kita meningkatkan kembali protokol kesehatan (Prokes),” kata Rahmad kepada awak media, di Jakarta,
“Terutama di sekolah juga harus kita ingatkan lagi kepada pemerintah dan semua pihak, terutama kepada dinas-dinas pendidikan,” tambahnya.
Tidak hanya itu, politikus dari Fraksi PDI Perjuangan ini pun meminta pemerintah menggencarkan kembali pemberian vaksinasi lengkap kepada masyarakat. Tentunya, dibarengi dengan Prokes secara ketat dimana pun berada.
“Harus diikuti dengan prokes yang disampaikan presiden juga tepat saatnya kembali kita menggunakan masker. Gas and rem perlu dilakukan lagi dengan konsisten, bila adanya penurunan dilakukan pelonggaran, atau penyesuaian.”
“Tetapi ketika kasusnya naik, kita harus perketat lagi dengan prokes wajib 3 M. Di ruang terbuka pun kita harus taat dan tertib menggunakan masker dan 3 M nya itu,”sebut dia.
Diketahui, Puan Maharani mengingatkan Dinas Pendidikan di tiap-tiap daerah agar lebih banyak turun ke lapangan untuk mengecek sekolah-sekolah di wilayahnya. Puan menyebut, DPR melalui Komisi X DPR akan ikut melakukan pengawasan.
“Perlu dilakukan peninjauan penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah. Bagaimana sistem pengaturan social distancingnya. Jadi saya kira sistem pemantauan kesehatan siswa dan berbagai aturan yang pendukung pencegahan penyebaran Covid-19 lainnya harus lebih efektif,” paparnya.
Puan juga meminta Satgas Penanganan Covid-19 untuk meningkatkan testing, tracing dan treatment (3T) agar laju kenaikan kasus bisa ditekan semaksimal mungkin. Apalagi dengan adanya prediksi munculnya gelombang baru Corona akibat subvarian BA.4 dan BA.5.
“Di Indonesia juga telah ditemukan subvarian Omicron BA.2.57 yang telah menjangkiti sejumlah negara lainnya. Prosedur 3T tidak boleh kendur, terutama testing termasuk di sekolah-sekolah,” ungkap Puan. (dafri jh)