‘Potret’ Antologi Puisi Kedua Dari Dini Mizani

Foto: Cover Antologi Puisi Potrer. (ist)

PADANG – Antologi Puisi ‘Potret’ adalah kumpulan puisi kedua karya Dini Mizani. Sebelumnya Dini sempat menetaskan antologi puisi ‘Tikam jejak Masa Lalu’.

“Buku ini tidak saya duga akan lahir secepat ini, tapi saya anggap ini cara Tuhan membahagiakan saya. Buku ini terbit pada akhir 2018 lalu melalui penerbit WA Publisher,” kata Dini, Minggu (18/8/2019) malam.

Cover buku ini, kata Dini, ia memakai lukisan model pointilis yang dilukis oleh salah seorang penulis asal Sragen, Jawa Tengah, yakni Yuditeha.

“Pointillisme adalah salah satu teknik dalam lukisan yang memanipulasi ketidaksensitifan mata dalam meneliti detail kumpulan titik hingga mampu memberikan kesan keberadaan bidang atau warna baru (wikipedia),” katanya.

Penulisan dan pengumpulan materi buku ini, kata Dini, berawal dari kejadian pada Selasa, 20 Maret 2018, saat dirinya mendapat berita duka dari beberapa kawannya.

Seorang adik (alm), Julnadi, mendapat musibah kecelakaan. Awalnya saya mengira cuma kecelakaan biasa dan menanyakan keadaannya pada kawan-kawan, rupanya kecelakaan itu merenggut nyawanya.

Beliau adalah salah satu wartawan Harian Padang Ekspres asal Pesisir Selatan yang bertugas di Sawahlunto – Sumatera Barat.

“Kami dulu bergiat di sanggar Teater yang sama semasa kuliah. Almarhum dulu juga yang memainkan bansi (alat musik tradisional minang sejenis suling) dalam acara pernikahan saya,” ucapnya.

Hal ini membuat Dini lama merenung, apa yang bisa ia perbuat untuk mengabadikannya dalam kenangan.

“Apa yang bisa saya lakukan sebagai ungkapan terima kasih. Akhirnya terbersitlah niat untuk memasukkannya dalam puisi kemudian membukukannya. Ingatan saya melebar dan meluas pada seluruh sosok yang telah menemani rentang perjalanan hidup saya. yang jauh, dekat, masih hidup ataupun telah tiada, telah berjumpa ataupun belum sama sekali,” katanya.

Mengapa tidak semua saja ia abadikan dalam buku? “Ya, berangkat dari pemikiran itulah saya mengumpulkan puisi-puisi yang khusus saya tulis untuk seseorang; orang tua, suami, anak-anak, saudara, kawan, sahabat dan lainnya,” katanya.

Semua ini bagi Dini adalah salah satu bentuk terima kasih pada semua sosok tersebut (termasuk juga lainnya meski tidak seluruh nama dituliskan di dalam buku) atas pengorbanan, perjuangan, keikhlasan, kesabaran, kegigihan, dan lainnya yang senantiasa mengalir untuk dirinya.

Puisinya juga menghadirkan gambar sosok yang terdapat dalam antalogi puisi ‘Potret’

Karena buku ini memang berniat untuk mengabadikan sosok-sosok, maka di setiap puisinya juga menghadirkan gambar sosok yang tersebut dalam tiap puisi.

Begitulah ‘Potret’ kemudian terangkum dan menjadi benih. Semoga dikelahirannya kelak Dini Mizani dapat menjadi salah satu warna di dunia, ranah sastra khususnya dan menjadi warna di hati kita masing-masing harapan.

Biografi

Dini Mizani lahir di Padang, Sumatera Barat, 3 April 1984, senang menulis sejak masa sekolah. Pernah terlibat proses kreatif di UKM Teater Imam Bonjol Padang semasa kuliah.

Sajaknya telah dimuat di beberapa harian lokal Sumatera Barat dan media digital. Ikut serta dalam beberapa Antologi Puisi Bersama, salah satunya, Antologi Puisi ‘Wangian Kembang’ Persatuan Penyair Malaysia, dalam rangka Konvensyen Penyair Dunia (KONPEN) 2018.

Kumpulan Puisi Perdananya ‘Tikam Jejak Masa Lalu’ (2018). Kumpulan Puisi keduanya ‘POTRET’. Sekarang menetap di Kota Padang. Dapat dihubungi melalui dinimizani@yahoo.co.id.

Judul Buku: POTRET
Penulis: Dini Mizani
Editor & Layout: TIM CV. Writing is Amazing – WA Publisher
Desain Sampul: Yuditeha
Harga Buku: 40.000 (belum ongkir)
ISBN: 978-602-6622-983
Info dan pemesanan: instagram @dinimizani (**/red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan