Erau berasal dari Bahasa Kutai, eroh artinya ramai, suasana penuh kegembiraan.
JAKARTA – Pesta adat Erau Kutai Kartanegara (Kukar) kini menjadi Festival Budaya Terpopuler di Indonesia. Dengan keberhasilan tersebut, Jumat (16/9) malam, Bupati Kukar Rita Widyasari menerima langsung penghargaan diserahkan Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya di Balairung Soesilo Soedarman, Jakarta. Tidak tanggung-tanggung, kepopuleran Erau bahkan melampaui Jember Fashion Carnival dan Festival Teluk Jailolo.
“Alhamdulillah. Saya bahagia dan bangga atas terpilihnya Erau menjadi Festival Budaya Terpopuler di Indonesia. Tentu ini kehormatan luar biasa bagi Kukar dan masyarakatnya,” ujar Rita, seusai menerima penghargaan tersebut.
Ya, Kabupaten Kukar terus memberikan nama harum bagi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) begitu dipimpin Rita Widyasari. Dengan keberhasilan Kukar meraih penghargaan maupun prestasi tingkat nasional di berbagai bidang, termasuk pariwisata. Sekadar informasi, pesta adat Erau jadi tradisi budaya Indonesia digelar setiap tahun. Kegiatannya dipusatkan di Kota Raja Tenggarong.
Erau berasal dari Bahasa Kutai, eroh artinya ramai, suasana penuh kegembiraan. Suasana tersebut dalam arti banyak kegiatan dilakukan sekelompok orang yang mempunyai hajat dan mengandung makna, baik bersifat sakral, ritual, maupun hiburan. Erau pertama dilaksanakan pada upacara Tijak Tanah dan mandi ke Tepian Mahakam ketika Aji Batara Agung Dewa Sakti berusia 5 tahun.
Setelah dewasa dan diangkat menjadi Raja Kutai Kartanegara yang pertama (1300-1325), lalu diadakan upacara Erau. Sejak itulah Erau selalu diadakan setiap terjadi penggantian atau penobatan Raja-Raja Kutai Kartanegara. Dalam perkembangannya, upacara Erau selain sebagai untuk pesta penobatan Raja, juga ketika digelar pemberian gelar dari Raja kepada tokoh atau pemuka masyarakat yang berjasa terhadap daerah.
Pelaksanaan upacara Erau dilakukan keraton mengundang seluruh tokoh pemuka masyarakat yang mengabdi kepada kerajaan. Mereka datang dari seluruh pelosok wilayah kerajaan membawa bekal bahan makanan, ternak, buah-buahan dan para seniman. Dalam upacara Erau ini, sultan serta kerabat keraton memberikan jamuan makan kepada rakyat, sebagai tanda terima kasih atas pengabdiannya.
Setelah berakhir masa pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara pada 1960, wilayahnya jadi daerah otonomi yakni Kabupaten Kutai. Tradisi Erau tetap dipelihara dan dilestarikan sebagai pesta rakyat dan festival budaya sebagai agenda rutin Pemerintah Kabupaten Kutai dalam rangka memperingati hari jadi Tenggarong, pusat pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara sejak 1782.
Pelaksanaan Erau terakhir menurut tata cara Kesultanan Kutai Kartanegara dilaksanakan pada 1965, ketika diadakan upacara pengangkatan Putra Mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara, Aji Pangeran Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat. Sedangkan Erau sebagai upacara adat Kutai dalam upaya melestarikan budaya dari Pemkab Kutai mulai diadakan pada 1971, atas prakarsa Bupati Kutai saat itu, Achmad Dahlan.
Upacara Erau dilaksanakan 2 tahun sekali dalam rangka peringatan ulang tahun Tenggarong yang berdiri sejak 29 September 1782. Atas petunjuk Sultan Kutai Kartanegara terakhir, Sultan A.M. Parikesit, maka Erau dapat dilaksanakan Pemkab Kutai Kartanegara dengan kewajiban mengerjakan beberapa upacara adat tertentu. Tidak boleh menggelar upacara Tijak Kepala dan Pemberian Gelar, dan beberapa kegiatan diperbolehkan seperti upacara adat lain dari suku Dayak, kesenian dan olahraga ketangkasan.
Begitu Kukar dipimpin Bupati Rita Widyasari, Erau termasuk calendar of events pariwisata nasional. Tidak semata-mata terkait dengan seni budaya Keraton Kutai Kartanegara, tetapi lebih bervariasi dengan berbagai penampilan ragam seni dan budaya. Termasuk adanya kontingen budaya sejumlah negara asing tergabung pada International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts.
Selain itu juga Malam Anugrah Pesona Indonesia Kaltim juga terpilih menjadi juara 3 tuk Maratua – Berau sebagai surga tersembunyi terpopuler dn P.Derawan sebagai tempat menyelam terpopuler. Dan Kaltara juara 1 tuk atraksi budaya terpopuler Iraw Tengkayu. (biro kaltim/gr)