SIDIKALANG – Persiapan memasuki era New Normal atau Tatanan Normal Baru di masa Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19), Pemkab Dairi akan meningkatkan kembali aktivitas di sektor pariwisata yang hampir tiga bulan lamanya mati suri akibat terisolirnya kawasan lokasi wisata yang berada di Kabupaten Dairi, setelah diterapkannya pembatasan wilayah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dimana Pemkab Dairi akan kembali berupaya meningkatkan kejayaan sektor pariwisata yang ada di Kabupaten Dairi, yang tidak lama lagi akan memasuki era new normal atau tatanan normal baru.
Hal ini disampaikan Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu saat menjadi salah satu pembicara dalam Event virtual pada Sumatera Utara Touris Forum dalam rangka Sumatera Utara sebagai kandidat tuan rumah PATA Indonesia Adventure Travel Mart 2020 dengan tema Adventure Tourism Promotion And Marketing Strategies Under Covid-19/ New Normal yang diselenggarakan oleh PATA (Pacific Asia Travel Association), Rabu (17/06/2020).
Beberapa hal yang disampaikan oleh Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu yakni persiapan menarik kembali minat pengunjung wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk singgah dan berkunjung menikmati tempat wisata yang ada di kabupaten Dairi dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan, yakni penggunaan alat pelindung diri (APD) saat berkunjung ke tempat wisata yang ada di Kabupaten Dairi, baik itu penggunaan masker, hand sanitizer dan peralatan pelindung diri lainnya saat mengunjungi tempat wisata dan menikmati keindahan alam di lokasi wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Dairi diantaranya Tao Silalahi, Taman Wisata Iman (TWI) dan juga Taman Wisata Alam Sicike-cike.
Di hadapan para pembicara lainnya dalam event virtual yang melibatkan para stakeholder terkait yakni Luhut Panjaitan yang merupakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Wishnutama Kusubandio yang merupakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Edy Rahmayadi yang merupakan Gubernur Sumatera Utara.
Selain itu, Terbit Rencana Parangin-angin yang merupakan Bupati Langkat, Ashari Tambunan yang merupakan Bupati Deli Serdang, Arie Prasetyo Kepala Badan Pelaksana Otorita Pengelolaan Kawasan Pariwisata Danau Toba, Solahudin Nasution yang merupakan Ketua ASITA Sumatera Utara, Azril Azhari dari Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia, Agus Canny yang merupakan Executif Director PATA Indonesia, Panca R. Sarungu yang merupakan Ketua Umum Masyarakat Sadar Wisata dan juga Poernomo Siswoprasetijo yang merupakan President/ CEO PATA Indonesia Chapter.
Bupati Dairi Dr Eddy Keleng Ate Berutu mengatakan wilayah Kabupaten Dairi merupakan Kabupaten yang berada di kawasan Danau Toba dan menjadi salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba yang merupakan salah satu kawasan prioritas dalam pengembangan Kepariwisataan Indonesia yang memiliki beragam destinasi kunjungan wisata yang dapat memanjakan para turis baik lokal maupun mancanegara jika datang ke tanah Dairi.
Menjadi sebuah Kawasan Ekowisata karena memiliki Keanekaragaman Hayati (biodiversity) khususnya di Tao Silalahi yang merupakan Kawasan Geopark Kaldera Toba dimana dapat ditemukan bermacam spesies anggrek, strawberry hutan, edelweis serta tanaman langka lainnya yang biasanya digunakan untuk bahan obat-obatan tradisional. Dan juga dapat dinikmati rasa khas Mangga Silalahi buah mangga yang terkenal dengan tekstur daging buah yang lembut dan sensasi rasa buah yang sangat manis. Dapat juga menikmati hamparan lahan tanaman Bawang yang tumbuh di antara bebatuan dan tanah berpasir hasil ledakan gunung vulkanik maha dahsyat Gunung Toba 74.000 tahun yang lalu. Selain itu juga, Kawasan wisata di Tao Silalahi yang ada di Kabupaten Dairi dapat dijadikan sebagai kawasan Pariwisata Petualangan di Alam Bebas yakni Kegiatan wisata dengan melakukan aktivitas olahraga yang menantang seperti panjat tebing, diving, outbound, paralayang dan offroad.
“Event pariwisata petualangan di alam bebas yang telah dilakukan di tahun lalu di kawasan ini yakni Kawasan 1000 Tenda, dimana pelancong dan berbagai komunitas dapat melakukan hiking atau tracking yang bermuara di lokasi camping Ground di kawasan pulau silalahi yang telah mendatangkan ribuan wisatawan pencinta alam bebas,” terang Eddy Berutu.
Menurut Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu sektor pariwisata menjadi salah satu faktor yang sangat terdampak yang mengalami penurunan kunjungan wisatawan di masa Pandemi Covid-19. Dan pemulihan kembali di sektor ini akan mengalami perlambatan hingga menuju normal seperti sedia kala, sebagai tempat wisata yang diminati para turis domestik maupun mancanegara. Dan untuk meningkatkan kembali pengunjung wisata dalam memasuki era New Normal atau tatanan Normal Baru ini, menurut Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu tergantung bagaimana kesiapan dan fokus kita bersama dalam menghadapi Covid-19 itu sendiri, agar para pengunjung khususnya wisatawan tetap merasa nyaman mengunjungi kawasan wisata yang ada, khususnya di Kabupaten Dairi.
“Kita masih di zona kuning jadi belum segara masuk ke tatanan Normal Baru dengan melonggarkan protokol kesehatan dan social distancing. New Normal bergantung pada kedisiplinan masyarakat dengan menggunakan masker, isolasi 14 hari bila datang dari zona merah, hidup bersih dan sehat. Diantaranya disiplin diri yang dituntut dari kita semua bila kita ingin zona hijau, untuk nantinya bisa segera memasuki tatanan Normal Baru.” ujar Bupati Dairi, Eddy Berutu.
Bupati Dairi Dr Eddy Keleng Ate Berutu menyampaikan, rencana menghadapi dan memasuki New Normal di masa Pandemi Covid-19 ini Kabupaten Dairi, siap untuk kembali membuka kawasan wisata yang ada di Kabupaten Dairi untuk digiatkan kembali dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Bahkan, menurut Bupati Dairi Eddy Berutu event virtual yang diselenggarakan oleh (Pacific Asia Travel Association) ini menjadi kick-off, langkah awal mengembalikan kejayaan wisata Danau Toba memasuki New Normal saat ini. Dimana dalam kesempatan itu juga, Bupati Dairi, menyampaikan pihaknya dalam dua bulan kedepan akan membentuk Pokja (kelompok kerja) guna melakukan perencanaan dalam peningkatan pariwisata di era New Normal dengan melibatkan peran serta masyarakat dan pelaku-pelaku wisata di tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Dairi.
“Pokja ini akan memfollow-up bagaimana caranya agar turis baik lokal maupun mancanegara datang ke tempat wisata yang ada di Kabupaten Dairi, dengan menyiapkan Alat Pelindung Diri dan tetap melaksanakan protokol kesehatan di kawasan wisata, baik itu lokal distancing pengawasan di pintu masuk kawasan wisata”, terang Eddy Berutu.
Tidak hanya itu, Bupati Dairi Dr Eddy Keleng Ate Berutu menyampaikan berbagai paket tour wisata juga akan disiapkan untuk mengunjungi tempat wisata yang ada di Kabupaten Dairi, seperti menyiapkan tempat wisata, jumla peserta dan juga harga yang relatif terjangkau dan yang terpenting mengutamakan perjalanan wisata yang aman sesuai dengan standar protokol kesehatan ditengah Pandemi Covid-19.
“Kita juga akan menjalin kolaborasi dengan kabupaten Tetangga yang berada di kawasan Danau Toba, untuk menyiapkan paket wisata tersebut, sehingga wisatawan yang datang bisa juga sekaligus berkunjung ke wilayah tetangga yang berada di sekitar kawasan Danau Toba. Tentu semua ini membutuhkan dukungan dan kerjasama antar lembaga baik pusat dan daerah serta keterlibatan dan peran dari masyarakat setempat di kawasan wisata,” pungkas Eddy Berutu.*
Dalam event virtual itu, Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu juga mendapatkan pertanyaan khusus dari salah satu pembicara yakni Agus Canny yang merupakan Executif Director PATA Indonesia yang menanyakan dalam melakukan promosi destinasi wisata khususnya di kawasan wisata yang ada di Kabupaten Dairi, inovasi apa yang telah dilakukan oleh Pemkab Dairi.
Menjawab pertanyaan itu, Bupati Dairi Dr Eddy Keleng Ate Berutu menerangkan dalam mempromosikan destinasi wisata yang ada di Kabupaten Dairi, salah satu dari berbagai upaya yang telah dilakukan pihaknya yakni Pemerintah Kabupaten Dairi telah melakukan gebrakan dengan penggabungan kegiatan desa wisata di salah satu Kecamatan yang ada di Kecamatan Silahisabungan dengan memadukan ekonomi kreatif dengan melakukan Eko-Fashion yang mendapat dukungan dari pihak BUMN yang bekerja sama untuk mengeksplorasi dan mencari solusi dalam meningkatkan kesejahteraan para penenun Ulos Silalahi di Kecamatan Silahisabungan. Dimana dalam hal ini telah dilakukan diversifikasi dari hasil tenun para penenun di desa wisata tersebut, yang selama ini dipakai sebagai ulos dalam kegiatan adat istiadat, telah diolah sedemikian rupa menjadi Item yang sangat ekonomis seperti topi, baju, sapu tangan, taplak meja dan syall, yang menjadi salah satu souvenir bagi para pengunjung wisatawan yang datang ke pantai Silalahi.
“Bahkan, hasil produksi ulos Kecamatan Silahisabungan telah dipromosikan melalui eko fashion yang dilaksanakan di negara Belgia pada tahun 2019. Dan melalui Eko-Fashion tersebut permintaan akan produksi ulos semakin meningkat. Demi memenuhi permintaan tersebut, pemerintah melakukan transformasi dengan cara promosi dan pemasaran dengan media online,” pungkas Eddy Berutu. (martin)