Pengamat Ekonomi Digital dan Kreatif, Riri Satria Luncurkan Buku Puisi

Foto: Riri Satria. (ist)

JAKARTA – Pengamat ekonomi digital dan kreatif, Riri Satria, akan meluncurkan buku puisinya yang berjudul Siluet, Senja, dan Jingga pada tanggal, Jumat (2/8/2019) di Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.

“Ini adalah buku puisi Riri Satria yang ketiga. Buku puisi pertama berjudul Jendela diterbitkan tahun 2016, lalu buku puisi kedua berjudul Winter in Paris diterbitkan tahun 2017 dan diluncurkan pada Ubud Writers and Readers Festival 2017 di Ubud, Bali. Selain peluncuran buku, pada tanggal 2 Agustus 2019 nanti juga akan diselenggarakan pameran karya foto tunggal Riri Satria dengan judul yang sama. Beliau memang suka memotret siluet dan senja,” demikian penjelasan Yoevita Soekotjo, project officer untuk acara tersebut, Senin (29/7/2019).

Bacaan Lainnya

Pada acara peluncuran nanti, lanjutnya, buku puisi tersebut akan dibahas oleh tiga panelis, yaitu Dr. Sunu Wasono, Ketua Program Studi Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Dr. Robert William Maartin, ahli filsafat, antropolog, penyair, dan rohaniawan, yang biasa dipanggil Romo di kalangan penyair, serta Sofyan R.H. Zaid, penyair dan penggiat sastra yang biasa dipanggil Syekh di kalangan penyair.

Acara ini juga akan dimeriahkan oleh penampilan musikalisasi puisi oleh Deavies Sanggar Matahari, serta para pembaca puisi Mustari Irawan, Jose Rizal Manua, Yoevita Soekotjo, Nunung Noor El Niel, Harris Priadie Bah, Aidil Usman, Don Prican, serta Emi Suy.

Riri Satria lahir di Padang, Sumatera Barat 14 Mei 1970 dan mulai menulis puisi sejak SMP berlanjut di SMA di kota kelahirannya. Setelah diterima kuliah di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia pada tahun 1988, serta dilanjutkan dengan perjalanan hidup yang jauh dari sastra atau pun seni pada umumnya menyebabkan Riri vakum menulis puisi selama 19 tahun antara tahun 1988 sampai 2007.

Di samping kedua buku tersebut, berbagai puisinya juga diterbitkan dalam sejumlah antologi bersama antara lain Puisi Menolak Korupsi, Memo Anti Terorisme, Kumpulan Puisi Penyair Asia Tenggara 2018, serta Banjarbaru’s Literary Festival 2017 dan 2018. Saat ini Riri ikut mengelola komunitas Dapur Sastra Jakarta (DSJ), serta komunitas Sastra Bumi Mandeh (SBM) di kampung halamannya, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat.

Profesinya sehari-harinya memang jauh dari dunia sastra, yaitu sebagai Chief Executive Officer (CEO) sekaligus principal consultant pada Value Alignment Group, serta dosen program Magister Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

Latar belakang pendidikannya adalah Sarjana Ilmu Komputer (S.Kom) dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, dan saat ini tengah menempuh program S3 Doctor of Business Administration (DBA) di Paris School of Business, Paris, Perancis.

Sebagai orang yang berkecimpung di dunia teknologi informasi, penelitian dan pengembangan, matematika dan statistika, serta menulis puisi, Riri percaya bahwa kode program komputer, persamaan matematika, dan puisi memiliki suatu kesamaan secara prinsip. Mereka menggambarkan sesuatu yang kompleks dalam wujud simbol-simbol yang sederhana. (**/gr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *